Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofjan Wanandi "Curhat" ke Chairul Tanjung

Kompas.com - 10/12/2012, 12:16 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menyampaikan keluhan apa yang dialami pelaku pasar kepada Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung. Seperti apa?

"Yang masih menjadi hambatan adalah ketidakpastian hukum dan masalah infrastruktur," kata Sofjan dalam acara Outlook Ekonomi Indonesia 2013 di Auditorium Bank Mega Jakarta, Senin (10/12/2012).

Menurut Sofjan, dua masalah tersebut merupakan hambatan utama dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa, termasuk Indonesia. Hingga saat ini, masalah itu belum bisa tuntas dilaksanakan.

Khusus infrastruktur, masalah pertanahan memang menjadi isu utama dalam mengatasi infrastruktur. Bila infrastruktur tidak lancar, maka perekonomian juga seret. Sofyan meminta pembangunan jalan tol, jembatan, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur lainnya lekas diselesaikan. Bila ada upaya pembebasan lahan untuk infrastruktur, pemerintah dinilai perlu segera turun tangan untuk mengatasinya.

Kedua, tentang ketidakpastian hukum. Saat ini banyak aturan yang dinilai menghambat dunia usaha. Apalagi soal upah minimum provinsi (UMP) yang dinilai memberatkan kalangan pengusaha.

"Dalam lima tahun ke depan, mencari tenaga kerja terdidik di Indonesia itu semakin susah. Kondisi ini akan sama dengan China. Lantas apa mau tenaga kerja kita jadi TKI semua," jelasnya.

Dalam acara ini, KEN memberikan pemaparan soal Outlook Ekonomi Indonesia 2013. Target-target yang dipaparkan KEN lebih tinggi dan lebih optimistis dibanding pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com