Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Dituding Rugikan Pencipta "Ferrari"

Kompas.com - 04/01/2013, 11:33 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan dituding telah merugikan pencipta mobil listrik "Ferrari", Danet Suryatama. Dahlan dianggap telah membongkar mesin mobil tersebut tanpa sepengetahuan dirinya.

Kejadiannya, salah satu anak buah Dahlan yang berinisial RE diduga telah membongkar mesin mobil listrik model Tucuxi itu tanpa sepengetahuan Danet. Padahal, untuk bisa meng-oprek mobil ini, Dahlan harus memperoleh izin dari penciptanya.

Dahlan meng-oprek mobil tersebut karena ingin membenahi sejumlah komponen di mobil, seperti AC, rem, dan power steering. Nah, Danet menduga telah terjadi pencurian teknologi dalam proses tersebut. Sebab, mesin mobil ini sengaja diutak-atik untuk mengetahui teknologinya seperti apa.

"Saya sangat merasa dirugikan oleh Pak Dahlan," kata Danet kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (4/1/2013).

Padahal, sebelumnya Dahlan sangat membanggakan pencipta mobil listrik ini. Danet dianggap mampu membuat mobil listrik nasional karena Danet merupakan insinyur lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dengan gelar doktor dari Michigan, AS. Selain itu, Danet juga sudah lebih dari 10 tahun menjadi engineer di pabrik mobil Amerika Serikat.

Awalnya, Danet mengaku sudah membuat konsep mobil tersebut sejak 2008 lalu. Ia menamakannya dengan model Tucuxi. Model ini berbeda dengan model mobil mewah lain, seperti Ferrari dan Lamborghini. Model Tucuxi inilah yang kini dipakai sebagai model mobil listrik milik Dahlan Iskan.

"Awalnya model mobil ini akan dijual di Amerika Serikat. Namun, saya bertemu dengan Pak Dahlan, ngobrol, dan disuruh membuat mobil dengan model ini," kata Danet.

Karena belum memiliki bengkel, Danet mencari rekan kerja yang sanggup membuat model mobil tersebut. Bertemulah Danet dengan perajin asal Yogyakarta, yaitu Kunto Wibisono. Kunto ini adalah manajer marketing dari Kupu-kupu Malam Auto Fashion. Kupu-kupu Malam adalah nama sebuah bengkel yang ada di Jalan Magelang Km 4,5. Di sini, beragam model mobil dirakit untuk memenuhi pesanan sang pemilik.

"Karena sudah memiliki rangka model mobil, sebulan kami bisa memproduksi model mobil Tucuxi ini sekitar 2-3 mobil," katanya.

Hingga saat ini, mobil listrik dengan model Tucuxi ini sudah dipesan oleh 40 orang. Salah satunya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, karena merasa dicurangi dan dirugikan, Danet masih berpikir kembali apakah mau melanjutkan bekerja sama dengan Dahlan Iskan atau tidak.

Sebelumnya, Danet juga sempat ditawari Dahlan untuk membuat perusahaan untuk produksi mobil listrik tersebut. Dalam perusahaan itu, kata Danet, Dahlan sebagai penyedia dana, sementara Danet sebagai otak pembuat mobil.

Namun, wacana itu sempat tertunda lantaran pembahasan pembagian saham mentok. "Waktu itu belum deal tentang siapa minoritas dan mayoritas. Akhirnya diputuskan bahas itu nanti saja, yang penting fokus ke mobilnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

    Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

    Whats New
    Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

    Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

    Whats New
    Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

    Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

    Whats New
    Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

    Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

    Whats New
    Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

    Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

    Whats New
    Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

    Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

    Whats New
    Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

    Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

    Whats New
    Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

    Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

    Whats New
    Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

    Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

    Whats New
    Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

    Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

    Whats New
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

    7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

    Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com