Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Tutup Giling 3 Pabrik Gula di Kediri "Cukup Manis"

Kompas.com - 08/01/2013, 21:44 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Tiga Pabrik Gula (PG) di Kediri, Jawa Timur, menutup musim giling tebu tahun 2012 dengan hasil yang "cukup manis". Ketiga PG yang berada di bawah naungan PT Perkebunan Nusantara X tersebut sama-sama menunjukkan peningkatan produksi gula.

Data dari PTPN X, PG Meritjan mencatat produksi gula sebanyak 26.942 ton atau meningkat 7,43 persen dibanding tahun 2011. Rendemen (kadar gula dalam tebu) PG Mritjan sebesar 7,5 persen. PG Pesantren Baru memproduksi sebanyak 83.129 ton gula atau meningkat 8,3 persen dari tahun 2011, dengan rendemen sebesar 8,32 persen.

Sedangkan di PG Ngadiredjo membukukan produksi paling tinggi, yaitu sebesar 94.524,3 ton gula atau meningkat 8,84 persen dibanding tahun 2011, dengan rendemen-nya mencapai 8,83 persen.

Ketiga pabrik penghasil gula itu selama ini menjadi bagian dari delapan PG lainnya di lingkup PTPN X dalam menjadi market leader industri gula nasional. Sebab, tahun 2012 lalu, PTPN X memimpin capaian gula nasional dengan produksi sebesar 494.000 ton gula, atau 19 persen dari total produksi gula nasional.

Sekretaris PTPN X, Cholidi mengatakan, peningkatan produksi gula di tiga PG di Kediri tak lepas dari tingginya kesadaran mutu dari para petani tebu. Semakin bagus mutu tebu akan mempengaruhi peningkatan rendemennya sehingga akan membantu terdongkraknya kinerja pemrosesan. "Selain itu juga membuat proses kristalisasinya semakin cepat karena sedikitnya bahan non gula yang harus dipisahkan. Budaya ini yang terus kita dorong," kata Cholidi, Selasa (8/1/2013).

Dengan adanya peningkatan produksi tersebut, Cholidi menambahkan, akan menegaskan efek positif keberadaan pabrik pada lingkungan sekitar pabrik, yaitu terdorongnya pergerakan ekonomi yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. Sebab, dari ketiga produsen gula yang berada di wilayah Kediri tersebut, tercatat ada 26.700 petani dengan jumlah lahan tebu seluas 27.000 hektar yang bermitra secara berkesinambungan dengan PG.

Meningkatnya pendapatan masyarakat menurut Cholidi menjadi stimulus bagi pembangunan daerah. "Multiplier effect ekonomi dari keberadaan PG cukup besar," ujar Cholidi.

Dikonfirmasi terpisah, Yudi Ayubchan, anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri berharap peningkatan produksi perusahaan tidak mengesampingkan efek dari adanya industri, yaitu masalah limbah.

Menurutnya terkait limbah harus mendapat penanganan yang baik untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkannya. " Jangan sampai produksi meningkat tapi limbahnya merugikan masyarakat maupun lingkungan," kata Yudi Ayubchan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com