Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamar Pribadi Pun Bisa Jadi "Hotel"

Kompas.com - 21/01/2013, 20:55 WIB

“Tetapi di saat bersamaan bisa mendapatkan pepengalaman bagaimana orang (Indonesia) hidup sehari-hari, karena saya tidak tinggal di dalam sebuah kompleks perumahan,” tuturnya.

Henry menetapkan tarif 39 dolar AS (setara dengan sekitar Rp 375 ribu) per malam untuk menginap di rumahnya. Hal yang mendorongnya untuk menyewakan kamarnya lewat Airbnb karena ia senang traveling dan berteman.

“Selain itu juga, kita sebagai orang Indonesia memiliki peran untuk dapat memperkenalkan budaya Indonesia melalui, rasa dari makanan Indonesia, pandangan atau interior design, sound atau mendemostrasikan bagaimana kebanyakan orang Indonesia tinggal, touch atau keramahtamahan orang Indonesia,” tuturnya.

Ia berharap dengan keterlibatannya tersebut, ia bisa berperan lebih aktif sebagai warga negara dalam mempromosikan pariwisata Indonesia.

“Bagaimana kita bisa menciptakan mengalaman yang tidak terlupakan,” ungkapnya.  

Indonesia makin terlibat

Pihak Airbnb mencatat bahwa Indonesia merupakan pasar besar bagi Airbnb. Di luar Indonesia, terutama Eropa dan Amerika Serikat, Airbnb sudah tenar dan biasa digunakan. Sebaliknya, di Indonesia gaung Airbnb belum terlalu terdengar. Walaupun ternyata angka menunjukan hal yang berbeda.

“Di Indonesia saja, ada kenaikan 400 persen di tahun 2012 untuk pemesanan di kamar-kamar yang ada di Indonesia,” tutur Chief Technology Officer Airbnb Nathan Blecharczyk kepada Kompas.com, beberapa waktu yang lalu.

Situs Airbnb sendiri memiliki daftar aneka akomodasi, dari sekedar sebuah kamar layaknya kost-kostan, sampai pulau pribadi. Sesuai namanya, Airbnb memang mengawali semuanya dari sebuah tempat tidur angin.

Secara data, pada tahun 2012, Airbnb memiliki 1900 akomodasi yang terdaftar di Indonesia. Sekitar 1500 di antaranya berada di Bali. Tamu-tamu yang datang ke Indonesia melalui pemesanan Airbnb berasal dari 80 negara.

Tahun 2011, per malam sekitar 25 tamu yang menginap di akomodasi yang berada di Indonesia melalui Airbnb. Tahun 2012, per malam bisa mencapai 200 tamu yang menginap di Indonesia. Airbnb sendiri memiliki 230 ribu akomodasi di 192 negara dan 30 ribu kota di dunia.

Mayoritas tamu yang datang ke Indonesia berasal dari Amerika, Australia, Perancis, Kanada, Inggris, Singapura, Jerman, Belanda, Rusia, Italia, maupun domestik. Sementara orang Indonesia melakukan pemesanan melalui Airbnb meningkat 260 persen di tahun 2012. Destinasi yang diincar orang Indonesia adalah Hongkong, Kuta, Paris, Singapura, New York, Amsterdam, Roma, London, Barcelona, dan Seoul.  

“Pasar terbesar kami selain New York adalah Paris dan London. Kami besar di Eropa. Sementara Indonesia, jumlah akomodasi yang terdaftar meningkat dua kali lipat di tahun 2012. Bisa dibilang, Indonesia terbesar di Asia,” tutur Nathan.  
Ia menuturkan di tahun 2012, sebagian besar tamu yang datang ke Indonesia mengincar Bali. Sekitar 75 persen pemesanan akomodasi berada di Bali. Namun, bukan sekedar data dan bisnis yang menjadi tujuan awal Airbnb. Seperti semangat saat mengawali Airbnb di tahun 2008, sebuah pertemanan antar bangsa menjadi hal utama

“Seorang anggota Airbnb di London bercerita saat terjadi kerusuhan London yang terjadi tepat di depan rumahnya. Dalam 24 jam kemudian, 8 orang tamu yang pernah menginap di rumahnya lewat Airbnb meneleponnya hanya untuk memastikan bahwa ia baik-baik saja,” katanya.  

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com