KUALA LUMPUR, KOMPAS -
Pameran furnitur antarbangsa itu bertujuan memperkuat stabilitas pasar perusahaan furnitur Asia dengan mendatangkan pembeli dari luar negeri secara berkala.
Wartawan Kompas
Negara-negara tersebut antara lain Malaysia, Indonesia, Singapura, Taiwan, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Spanyol, Turki, India, dan Hongkong.
Pameran tersebut mendatangkan 20.000 pembeli. Mereka berasal dari kawasan Asia Tenggara, Asia Tengah, Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Selatan.
Ketua MIFF 2013 Datuk Tan Chin Huat, Senin (5/3), mengatakan, Malaysia telah 19 kali menggelar pameran furnitur tingkat internasional.
Tujuan pameran tersebut adalah untuk menjalin kerja sama antara pengusaha furnitur di kawasan Asia, Amerika, dan Eropa, serta mengembangkan pasar furnitur di negara-negara berkembang.
Pada tahun ini, minat peserta dan pembeli dalam MIFF sangat tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 433 peserta dan 6.605 pembeli dari 140 negara. Untuk itu, MIFF menargetkan peningkatan penjualan sebesar 10-15 persen dibandingkan tahun lalu yang nilai penjualannya mencapai 830 juta dollar AS.
”Asia merupakan pengekspor furnitur bagi negara-negara di dunia. Namun di sisi lain, Asia merupakan pasar furnitur bagi negara-negara di kawasan Asia,” kata Tan Chin Huat.
Presiden UBM Asia Jime Essink menambahkan, Asia, khususnya Asia Tenggara, merupakan pasar furnitur yang sangat penting. Selama dua tahun terakhir ini, UBM terus menggarap perkuatan dan promosi furnitur di Malaysia, Thailand, Singapura, Indonesia, Filipina, dan Vietnam.
Sementara, Menteri Komoditas dan Industri Perkebunan Malaysia Tan Sri Bernard Dompok mengatakan, pertumbuhan ekspor furnitur di negara-negara Asia Tenggara sangat pesat selama 2012. Vietnam unggul dengan pertumbuhan ekspor mencapai 86,8 persen, Indonesia 30,2 persen, Brunei 18,6 persen, Thailand 16,2 persen, dan Filipina 14,4 persen.