MATARAM, KOMPAS
Alasan penurunan, antara lain, perusahaan itu tengah menyelesaikan tahap pelebaran dinding tambang (fase 6) sehingga aktivitas perusahaan terpusat pada memproses persediaan bahan yang berkadar bijih lebih rendah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Pertambangan NTB Imam Maliki melalui Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Baiq Noviana, Selasa (9/4), di Mataram, mengatakan, pada 2011 produksi konsentrat tembaga 387.867,120 ton senilai Rp 1.134.366.577,320, menurun pada tahun 2012 menjadi 320.895,507 ton senilai Rp 583.768.740,200.
Dikatakan, penurunan itu disebabkan harga logam di pasaran dunia selama dua tahun itu menurun, juga izin pinjam pakai kawasan yang terlambat turun yang membuat mundurnya aktivitas penambangan pada fase 6. Akibatnya, batuan bijih berkadar tinggi belum terbuka sehingga ekspor konsentrat tidak berjalan normal.
Untuk itu, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) selama 2011-2012 lebih banyak memproses stok dengan kadar bijih rendah. Produksi konsentrat itu umumnya dikirim untuk diproses di pabrik pengolahan di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Jepang, Jerman, dan Filipina.
Hal senada dikatakan Idayani, pejabat bagian Humas PT NNT di Mataram. Menurut dia, penurunan ekspor konsentrat itu disebabkan alasan administrasi (izin pinjam pakai kawasan hutan) dan alasan teknis selama 2011-2012. Ditargetkan, awal 2013 kegiatan ekspor perusahaan itu mulai berjalan.