Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelamatan Merpati

Kompas.com - 24/04/2013, 02:52 WIB

Jakarta, Kompas - Kementerian BUMN akan membentuk tim restrukturisasi PT Merpati Nusantara Airlines untuk mempercepat penyelesaian utang perusahaan. Tim akan minta penjadwalan utang kepada kreditor dan kemungkinan mengonversi utang menjadi saham.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan, PT Merpati Nusantara Airlines memerlukan restrukturisasi untuk menyelamatkan Merpati dari beban utang yang ada. Untuk itu, Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Wahyu Hidayat ditunjuk sebagai ketua tim restrukturisasi. Rencana ini akan diajukan kepada DPR.

”Merpati perlu ditolong untuk menyelesaikan utang-utangnya. Polanya sama dengan Garuda. Untuk itu, tim restrukturisasi ini akan kami ajukan kepada DPR terlebih dahulu,” kata Dahlan setelah rapat pimpinan di kantor PT Taspen, Selasa (23/4).

Menurut Dahlan, keanggotaan tim restrukturisasi diserahkan sepenuhnya kepada Wahyu Hidayat sebagai ketua tim. ”Wahyu ditunjuk sebagai ketua tim untuk mempersiapkan dan mengkaji serta memperjuangkan restrukturisasi itu,” ujar Dahlan.

”Pertama-tama, kita memohon restu dari DPR. Kalau kira-kira suasana batin DPR memberikan lampu hijau, karena dulu Garuda diberi fasilitas yang sama, kemudian dilanjutkan ke Menteri Keuangan. Semua itu bisa dilakukan kalau semuanya menganggap sama perlu dilakukan,” kata Dahlan.

Dahlan mengatakan, restrukturisasi utang menjadi prioritas dan direksi jadi nomor dua. ”Apabila restrukturisasi utang mendapat lampu hijau dari DPR, restrukturisasi direksi itu nomor dua. Apabila ada persetujuan untuk diganti, saat itu juga direksi akan diganti,” ujar Dahlan.

Menanggapi restrukturisasi itu, anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Teguh Juwarno, menyampaikan sebaiknya PT Merpati Nusantara Airlines ditutup saja.

”Sudah terlalu sering Merpati disuntik dana pemerintah. Sebaiknya ditutup saja dan rute-rute yang selama ini ada diserahkan kepada Citilink atau maskapai penerbangan berbiaya murah,” kata Teguh

Sementara itu, Direktur Utama Merpati Rudi Setyopurnomo, seperti dikutip Antara, mengatakan akan meniru langkah PT Garuda Indonesia dalam melakukan restrukturisasi perusahaan.

”Garuda saat ini terbukti sukses melakukan restrukturisasi, bahkan sudah menjadi perusahaan publik. Jejak Garuda ini yang akan kami ikuti,” kata Rudi.

Menurut dia, saat ini perusahaan sedang menghadapi berbagai persoalan, seperti beban utang yang masih sangat tinggi mencapai sekitar Rp 6 triliun.

Kewajiban Merpati kepada sejumlah perusahaan meliputi PT Pertamina, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Perusahaan Pengelola Aset.

Selain itu, perseroan juga memiliki kewajiban dalam bentuk penerusan pinjaman (subsidiary loan agreement) kepada pemerintah dan utang kepada swasta serta kepada para perusahaan penyewaan pesawat (lessor). Pada masa lalu Garuda pernah menuntaskan restrukturisasi utang yang mencapai di atas Rp 10 triliun. (K09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com