Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengendarai Mobil A/T yang Benar

Kompas.com - 28/04/2013, 19:47 WIB
Hermas Effendi Prabowo

Penulis

5. D-3 atau overdrive/OD. Banyak pengemudi mobil transmisi otomatis yang belum paham fungsi moda yang satu ini. Padahal, fungsinya sederhana. Pada saat tuas transmisi digeser ke posisi D-3, atau pada beberapa jenis mobil, saat tombol OD yang ada di tuas transmisi diaktifkan, memungkinkan terjadi perpindahan rasio gear dari 1st ke OD, sehingga hemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.

Posisi gear D-3 atau OD, juga memungkinkan membatasi perpindahan percepatan mobil maksimum pada gear 3rd. Umumnya moda D-3 atau OD terasa fungsinya ketika mobil melaju dengan kecepatan di atas 60 kilometer per jam.

Coba saja, geser tuas transmisi ke posisi D lalu injak pedal gas sampai mobil melaju dengan kecepatan di atas 60 km per jam. Ketika sampai di kecepatan kisaran 60 km per jam, umumnya tingkat percepatan mobil mencapai 4th. Tekan tombol OD atau geser tuas ke D-3. Maka, gear rasio akan langsung turun ke posisi 3rd, dan tertahan di 3rd (tidak mau kembali secara otomatis ke 4th), sekalipun pedal gas diinjak lebih dalam.

Moda D-3 atau OD sangat membantu saat kita hendak berakselerasi tanpa harus menginjak pedal gas lebih dalam, atau saat akan menyalip kendaraan lain. Tapi jangan lupa, setelah mobil lain terlampaui, geser kembali tuas ke posisi D atau non aktifkan kembali tombol OD.

Ada yang kerap bertanya, bagaimana sistem pengamanan dalam mobil transmisi otomatis? Bagaimana jadinya, kalau tanpa sengaja tuas transmisi yang semula di D, kesenggol dan geser ke N atau bahkan R? Jangan khawatir, produsen transmisi otomatis sudah mempertimbangkan itu.

Kalau tuas geser ke posisi yang tidak dikehendaki, maka sistem komputer transmisi otomatis mobil yang dikendalikan TCU/PCM secara otomatis akan mengeset sistem dalam moda N atau netral. Sistem dirancang untuk mencegah kehancuran transmisi otomatis.

6. Intermediate (2 atau D-2). Posisi tuas di 2, memungkinkan mencegah beroperasinya kecepatan atau gear yang lebih tinggi. Dengan kata lain, ketika tuas digeser ke 2, transmisi akan bekerja secara otomatis pada gear 1st dan 2st, serta membatasi perpindahan ke gear 3rd.

Selain itu juga secara mekanis mengaktifkan compression breaking atau yang pada mobil manual acap kali disebut engine breaking. Fungsinya, saat mobil melaju diturunan, transmisi otomatis akan membantu menahan laju mobil. Harap diingat, setelah melintasi jalan normal, geser kembali tuas ke D.

Pengaktifan compression breaking yang terlalu lama, membuat oli transmisi dan transmisi cepat panas. Oli transmisi juga cepat kotor, sehingga usia pakai oli lebih singkat. Karena membatasi gear maksimum di posisi 2nd, maka sangat membantu mobil saat melaju di tanjakan yang cukup tajam dan panjang. Bisa menahan torsi mesin pada tingkat yang diinginkan.

7. L (low). Tidak jauh berbeda dengan 2, moda L bekerja untuk membatasi tingkat kecepatan kendaraan pada gear 1st. Karena bertahan di gear 1st, maka sangat efektif digunakan pada saat mobil melintasi tanjakan atau turunan terjal. Karena mobil cukup tenaganya, memungkinkan melintas di medan yang sulit sekalipun. Bila jalanan normal, jangan lupas geser lagi tuas ke D.

Memahami cara kerja dan penggunaan transmisi otomatis secara benar tidak saja mengemudikan mobil bertransmisi otomatis menjadi lebih nyaman, tetapi juga hemat bahan bakar. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com