Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kopi Darat" Lewat Pojok Indonesia di Universitas Queensland

Kompas.com - 14/05/2013, 14:52 WIB
L Sastra Wijaya

Penulis

BRISBANE, KOMPAS.com - Indonesia adalah tetangga terdekat Australia namun perhatian warga Australia menurun dalam 10 tahun terakhir. Karenanya, Persatuan Pelajar Indonesia di Universitas Queensland menyelenggarakan acara kopi darat teratur dengan nama Pojok Indonesia di Universitas tersebut.

Pojok Indonesia ini diselenggarakan seminggu sekali sejama satu jam setiap Selasa sore di kedai kopi di universitas tersebut.

"Ini pertemuan dialog informal, yang santai. Kita meniru pertemuan yang biasa dikenal di Indonesia sebagai Kopi darat, karena dalam setiap pertemuan, para peserta ditemni secangkir kopi atau teh dan kudapan khas Indonesia." kata Pan Mohamad Faiz Ketua PPIA Universitas Queensland yang juga adalah kandidat PHd di bidang hukum tata negara di universitas tersebut.

"Kita berusaha menjembatani kesepahaman Indonesia-Australia di kalangan akar rumput," tambah Faiz lagi. Dalam pertemuan yang sudah dimulai sejak bulan Maret tersebut, para peserta menggunakan bahasa Indonesia.

"Dengan demikian para mahasiswa Australia yang sedang menempuh program bahasa Indonesia mereka bisa melatih kemampuan berbahasa mereka." tambah Faiz kepada koresponden Kompas di Australia L. Sastra Wijaya hari Senin (13/5).

Menyusul acara Pojok Indonesia tersebut, PPIA Universitas Queensland akan menyelenggarakan Indonesia Day (Hari Indonesia) hari Kamis (16/5). Selain acara seperti pertunjukkan seni dan peragaan dan penjualan makanan Indonesia juga akan diselenggarakan forum diskusi yang akan menampilkan dua warga Australia yang memiliki pengalaman mengenai Indonesia dan Bahasa Indonesia.

Dr Annie Pohlmann dari Universitas Queensland akan berbicara mengenai pengalaman tinggal di Indonesia, dan Brett Brookes dari Prince of Peace Lutheran College akan memberikan pengalamannya mengajar bahasa Indonesia. Selain itu juga akan ditampilkan Tari Aman, oleh anak-anak Indonesia yang sedang menempuh pelajaran sekolah dasar di Brisbane.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com