Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Tertekan

Kompas.com - 14/06/2013, 08:06 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rupiah diperkirakan masih akan mengalami tekanan dari sisi eksternal pada perdagangan Jumat (14/6/2013). Riset Samuel Sekuritas Indonesia memerkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 9.850-9.880 per dollar AS di akhir pekan ini.

Tekanan negatif dari pasar global hingga kemarin masih berlanjut. Bank Indonesia pun masih terus mengintervensi pasar. Rupiah ditutup melemah di Rp 9.885 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) mengikuti pelemahan mata uang Asia lainnya.

Pelemahan juga terjadi di bursa Asia termasuk bursa Indonesia (IHSG) yang ditutup turun 1,92 persen menjadi 4.607,66. Bursa AS naik 1,21 persen, tetapi bursa Eropa masih terkoreksi. Yield obligasi 10 tahun turun menjadi 2,149 persen.

BI akhirnya menaikkan suku bunga BI ratenya 25 basis poin menjadi 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur, kemarin. Ini menyusul kenaikan FasBI sebesar 25 basis poin sehari sebelumnya menjadi 4,25 persen. Dalam siaran persnya, kebijakan tersebut merupakan preemptive policy merespon ekspektasi inflasi yang terus meningkat di tengah tekanan jual di pasar global saat ini. BI juga bakal tetap melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Menurut ekonom Samuel, Lana Soelistianingsih, koreksi di pasar Asia tampaknya mulai mereda. Indeks future Asia mulai tercatat variatif. Pasar Asia kemungkinan mulai variatif pula. Untuk rupiah kemungkinan ada sedikit penguatan tetapi masih dalam penjagaan BI.

 "Perdagangan harian masih bisa di atas Rp 10.000 per dollar AS. Rupiah kemungkinan bisa ditutup di Rp 9.850-9.880 per dollar AS," kata Lana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Whats New
    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    Whats New
    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

    Whats New
    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

    Whats New
    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

    Whats New
    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

    Whats New
    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

    Spend Smart
    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

    Earn Smart
    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

    Whats New
    Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

    Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

    Whats New
    Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

    Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

    Whats New
    Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

    Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

    Whats New
    Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

    Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

    Whats New
    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com