Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan BI Rate Dorong Penguatan IHSG

Kompas.com - 14/06/2013, 16:38 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bursa Efek Indonesia (BEI) menganggap kenaikan suku bunga acuan BI (BI rate) menjadi 6 persen berdampak positif ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Buktinya, IHSG hingga menjelang penutupan perdagangan bursa hari ini naik 3 persen.

"Kebijakan BI menaikkan BI rate telah mengangkat IHSG hari ini. Begitu pula dengan seluruh sektor saham yang naik positif, termasuk sektor properti," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito, di kantornya, Jakarta, Jumat (14/6/2013).

Ito menyebut pelemahan IHSG selama ini diakibatkan dari ketidakpastian perekonomian ekonomi global dan regional. Dari sisi internal, investor juga masih mencermati kepastian kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Selain itu, investor juga melihat neraca perdagangan yang defisit. Begitu pula dengan neraca anggaran yang juga mengalami hal yang sama.

"Investor sangat menantikan kepastian penyesuaian harga subsidi BBM. Jadi, pemerintah harus cepat mengambil keputusan ini," tambahnya. Ito menganggap bahwa penurunan IHSG selama ini belum separah dengan kondisi bursa saham di Thailand dan Filipina. Kedua bursa regional itu mengalami penurunan masing-masing 4,5 persen dan 4,9 persen.

Secara terpisah, Menteri Keuangan Chatib Basri juga mendukung kebijakan BI dalam menaikkan suku bunga acuannya, apalagi sehari sebelumnya, BI juga telah menaikkan deposit facility rate (Fasbi) dengan kenaikan yang sama. "Dengan kebijakan tersebut, nilai tukar rupiah stabil dan bursa saham naik 3 persen," kata Chatib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com