Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lai Moi, Tekad Meningkatkan "Derajat" Cendol

Kompas.com - 03/08/2013, 15:56 WIB

Lai Moi juga mendatangi beberapa pakar di Institut Pertanian Bogor untuk menanyakan mengenai kandungan kolesterol dalam santan. Namun, ia mendapati bahwa santan tak mengandung kolesterol jahat jika santan itu tak melalui pemanasan.

Oleh karena itulah, dia sama sekali tidak memasak santan untuk cendolnya. Guna menjaga kebersihan santan, kelapa dicuci bersih menggunakan air matang, baru diperas.

Pusat perbelanjaan

Awalnya, Lai Moi mempekerjakan seorang karyawan untuk berjualan cendol. Ia mulai memasarkannya di gerai penjualan kristal milik suaminya. Hasilnya jauh dari memadai. Setiap hari hanya sekitar 20 gelas cendol yang terjual. Sisanya dikonsumsi keluarga ataupun dibagikan kepada tetangga.

”Karena hasilnya kurang bagus, pegawai saya minta berhenti. Dia bilang, kasihan kalau usahanya enggak jalan, tetapi saya tetap harus membayar gaji bulanannya,” ujar Lai Moi.

Ia tak menyerah. Beberapa bulan kemudian kondisi membaik. Cendol de Keraton yang ditawarkannya mulai mendapat pelanggan. Ia juga mulai menawarkan cendol di pusat perbelanjaan di Kota Bogor. Memasuki tahun ketiga, ia mulai menawarkan model kerja sama waralaba.

Bagi Lai Moi, tak ada pengalaman yang kurang menyenangkan. Dia mengaku sudah terbiasa tidak mudah menyerah dan bekerja keras karena hal itu sudah dilakukannya saat bekerja di industri garmen.

Ketika itu, bisa berhari-hari ia tak meninggalkan pabrik karena mengejar pesanan ekspor. Ia justru mengaku gembira saat melihat anak-anak kerap antre untuk membeli cendol di beberapa gerai miliknya.

”Artinya, anak-anak masih suka minuman tradisional yang sehat. Kan banyak anak yang suka minuman instan berbahan kimia. Saya senang bisa memberikan pilihan yang sehat untuk mereka,” tuturnya.

Ia lalu cepat-cepat menambahkan, ”Saya juga senang bisa menyebarluaskan minuman tradisional Indonesia ini.”

Ekspansi internasional

Menurut Lai Moi, kunci kesuksesan usahanya tak terlepas dari kegigihan, inovasi, dan pengendalian mutu. Soal inovasi, misalnya, ia berusaha menghasilkan pilihan rasa baru.

Ia juga memonitor mitra usaha agar tak menjual produk yang sudah tidak segar lagi. Ia pun tak segan memutuskan kontrak mitra yang coba mencampur Cendol de Keraton dengan cendol yang berharga lebih murah demi keuntungan lebih.

Dalam waktu dekat, Lai Moi hendak membuka gerai Cendol de Keraton di luar negeri. Ia mengatakan sudah mendapat mitra yang tertarik memasarkan cendol produksinya. Sayang Lai Moi belum mau menceritakan lebih jauh di negara mana ia akan mulai berekspansi.

”Masih di negara Asia, rencananya ada beberapa gerai,” tutur Lai Moi.

Setidaknya, usaha Lai Moi menaikkan ”derajat” cendol membuahkan hasil. Tak hanya di pusat perbelanjaan, cendol pun sangat mungkin bisa menjadi primadona di negara tetangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com