Membaiknya data-data perekonomian khususnya ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) membuat spekulasi pengurangan dan penghentian program pembelian obligasi The Federal Reserve menguat. Ini menyebabkan penurunan di atas 1 persen bursa Wall Street semalam waktu Indonesia.
Indeks Dow Jones Industrial Average amblas 1,47 persen, Indeks S&P 500 anjlok 1,43 persen dan indeks Nasdaq turun 1,72 persen.
Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup turun 14,60 poin (0,31 persen) ke level 4.685,13 dengan jumlah transaksi sebanyak 7,4juta lot atau setara dengan Rp 5,1 triliun. Asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 207 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain ASII, BBNI, TBIG, BDMN, dan CTRA.
Mata uang rupiah terdepresiasi ke level Rp 10.409 per dollar AS. Riset Panin Sekuritas masih melihat pada perdagangan terakhir pekan ini indeks akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
Saham sektor property, consumer, dan banking dapat menjadi pilihan trading pada hari ini. Kisaran support-resistance 4.667-4.710.
Sedangkan . Riset Trust Securities melihat hari ini IHSG akan berada pada support 4.642-4.672 dan resistance 4.695-4.710. Berpola menyerupai hammer pada middle bollinger bands (MBB). MACD masih menipis dengan histogram positif yang mendatar. RSI, William's %R, dan Stochastic upreversal terbatas dari area oversold. Pergerakan indeks kemungkinan kembali akan cenderung mendatar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.