Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Julmansyah, Panen Lestari Madu Sumbawa

Kompas.com - 08/10/2013, 10:38 WIB

Banyak cara yang dilakukan JMHS untuk mengajak petani menghasilkan madu yang lebih berkualitas, di antaranya melalui pelatihan. Intinya, petani diajarkan melakukan hal yang lebih baik demi kesejahteraan mereka sendiri. ”Kami menyebutnya panen lestari sistem tiris,” ujar Julmansyah.

Panen lestari adalah panen madu dengan tetap menjaga kelestarian madu hutan Sumbawa. Jangan dibayangkan sarang lebah madu itu sebesar cangkir atau panci. Sarang lebah madu di hutan Sumbawa bisa sebesar daun pintu rumah.

Dulu, petani mengambil semua sarang lebah madu yang ditemukan di hutan. Padahal, di sarang itu masih ada anak lebah dan mati akibat sarangnya dihancurkan. Panen menjadi tak lestari karena kesempatan anak lebah untuk melanjutkan lingkaran hidup membuat sarang pun hilang.

Dengan konsep panen lestari, petani hanya memotong bagian ujung sarang lebah yang mengandung madu. Sekitar 15 hari kemudian, petani kembali ke hutan untuk mengambil ujung lain sarang lebah. Berikutnya, bagian bawah sarang juga bisa diambil sekitar 15 hari kemudian.

”Jadi, satu sarang bisa untuk tiga kali panen,” ucap Julmansyah. Dalam setahun, produksi madu hutan Sumbawa yang difasilitasi JMHS sekitar 20 ton.

Menjaga hutan

Luas hutan di Sumbawa yang sekitar 500.000 hektar menjadi sumber pakan lebah. Selama hutan ada, lebah pun tetap ada. Untuk itu, hutan harus dijaga keberadaannya.

Hutan di Sumbawa dengan beragam pohon di dalamnya secara tak langsung membuat madu Sumbawa kaya rasa. Bisa jadi hal itu karena lebah di hutan Sumbawa mencicip aneka rupa bunga di hutan.

Ajakan untuk menjaga hutan juga dilakukan Julmansyah terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Idenya adalah memanfaatkan hasil hutan bukan kayu, salah satunya madu.

Dengan menjaga hutan, antara lain Hutan Batulanteh, sumber air Sumbawa pun terjaga. Seperti tertulis dalam bukunya, Madu Hutan, Menekan Deforestasi, Julmansyah mengajak masyarakat di sekitar hutan mengelola daerah aliran sungai. Basisnya melalui pertanian lebah madu.

”Hutan menyediakan pakan lebah. Oleh karena itu, hutan harus selalu kita jaga agar lebah madu tetap ada. Dengan menjaga hutan, sumber air pun turut terjaga,” katanya.

Kesediaannya berbincang dan berbagi pengetahuan dengan masyarakat sekitar Hutan Batulanteh membuat Julmansyah akrab dengan mereka. Saat kami datang ke Pondok Madu Rakyat di Desa Batudulang, Julmansyah pun disapa akrab oleh warga sekitar. Kehadirannya tak asing bagi petani di desa itu.

Di tengah tugasnya mengelola hutan, Julmansyah masih punya mimpi mengajak petani Batudulang lebih berdaya. Setelah mengajak petani memanen sarang lebah madu dengan benar, ia bersama JMHS pun ingin memperkenalkan peluang untuk memanfaatkan madu dalam bentuk lain. Di antaranya mengajak pihak lain memberikan pelatihan bagi para ibu di Desa Batudulang untuk membuat lilin dari bahan baku sisa sarang lebah madu yang sudah ditiriskan. Ia juga berharap warga bisa mendapatkan pelatihan membuat sabun madu tanpa detergen.

Julmansyah ingin suatu saat nanti Desa Batudulang menjadi desa wisata madu di Sumbawa. Bahkan, jika memungkinkan, kawasan itu ditetapkan sebagai sentra madu hutan Indonesia. Dengan cara tersebut, madu Sumbawa tetap terjaga kelestariannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com