Dollar AS menguat tajam, sementara indeks saham AS berjangka anjlok menyusul komentar Fed Rosengrend di depan CNBC yang memberikan sinyal adanya tapering dalam waktu dekat.
Seperti dikutip riset Monex Investindo Furures, Fed Rosengren menyatakan bahwa meski laju inflasi relative rendah, namun risiko biaya terhadap gelontoran Quantitative Easing berpotensi menjadi problem yang besar ke depannya dan menjadi risiko terhadap stabilitas pasar keuangan.
Di awal pekan ini, naiknya indeks manufaktur AS makin menekan laju nilai tukar rupiah yang masih memperpanjang pelemahannya.
Sementara riset Trust Securities melihat dollar AS bergerak naik dengan semakin gencarnya spekulasi tappering off akan dipercepat. Di sisi lain, pelemahan rupiah juga merupakan imbas dari rilis kembali defisitnya neraca perdagangan Indonesia. Rupiah pun semakin menjauhi target support Rp 11.389 per dollar AS.
Pada hari ini rupiah diproyeksikan ada di rentang Rp 11.415-11.362 per dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.