Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Layanan Internasional, BNI Gandeng ICC

Kompas.com - 08/11/2013, 19:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menggandeng Kamar Dagang Internasional atau International Chambers of Commerce (ICC) untuk memperkuat bisnis internasionalnya.

Direktur Tresuri BNI Adi Setianto mengatakan, BNI mengirimkan karyawan terbaiknya untuk dididik oleh ICC, sehingga memiliki standar internasional dalam memberikan pelayanan perbankan yang terkait dengan transaksi global.

"Langkah ini kami percaya akan memuaskan seluruh stakeholder. Dengan kompetensi berstandar internasional ini, pelayanan yang diberikan BNI akan menjadi jaminan pelayanan prima kepada nasabah," ujar Adi dalam konferensi pers penandatanganan MoU antara BNI dan ICC, di Jakarta, Jumat (8/11).

Dengan peningkatan kapasitas staf setelah pelatihan ICC, proses pelayanan terhadap nasabah diharapkan menjadi lebih cepat dan akurat, utamanya dalam pengelolaan risiko-risiko yang muncul terkait transaksi internasional. Apalagi BNI telah memiliki lima cabang luar negeri, yakni New York, London, Hongkong, Tokyo, dan Singapura.

Adi menambahkan, perdagangan internasional dalam hal ekspor impor memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia dan dunia. Selain itu, BNI sebagai salah satu penyedia jasa dalam layanan transaksi internasional melihat hal ini sebagai peluang besar dalam pengembangan bisnis internasional.

"Untuk itu perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan andal dalam pengelolaan transaksi internasional," jelas Adi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala ICC Indonesia Noke Kiroyan mengungkapkan, kerja sama ini merupakan kerja sama terstruktur pertama yang dilakukan ICC Indonesia. "Kami akan banyak melakukan latihan, tapi yang terstruktur yang didukung oleh direksi baru sekarang," kata Noke.

Menurutnya, Indonesia tidak akan mungkin dapat bersaing secara internasional, jika tidak didukung oleh tenaga kerja profesional yang bersertifikat. Sebagai gambaran, di Indonesia hanya memiliki 161 Certified Documentary Credit Specialist (CDCS). Padahal di China terdapat lebih dari 7.000 dan di India lebih dari 2.000. "Apalagi menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), tenaga kerja Indonesia harus kompeten," ujarnya. (Dea Chadiza Syafina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com