Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Sisa Pesawat Merpati yang Beroperasi?

Kompas.com - 04/02/2014, 17:14 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) semakin tidak mampu menutupi biaya operasionalnya. Skenario restrukturisasi yang dirancang Menteri BUMN Dahlan Iskan pun dinilai lamban untuk menyelamatkan maskapai pelat merah tersebut.

Sekjen Forum Pegawai Merpati (FPM) Ery Wardhana mengatakan, saat ini pesawat yang bisa dioperasikan Merpati tinggal 4 unit. Padahal, biaya operasional yang dikeluarkan tiap bulannya mencapai Rp 150 miliar.

"Pesawat kami saat ini tinggal empat, pesawat jet," kata dia di kantor Merpati, Jakarta, Selasa (4/2/2014).

Pengurus FPM lainnya, I Wayan Suarna, mengatakan, revenue atau pendapatan dari setiap unit pesawat yang beroperasi maksimal sekitar Rp 20 miliar per bulan. Artinya, dibutuhkan minimal delapan unit pesawat jenis jet agar Merpati bisa terbang dengan normal.

"Pendapatan 1 pesawat jet diproyeksikan Rp 20 miliar. Dengan 8 pesawat itu, kita baru bisa BEP. Kalau bisa 10 unit pesawat operasi, kami bisa saving Rp 40 miliar," terang dia.

Sebagaimana dikabarkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan, operasi penerbangan Merpati masih mengalami kesulitan. Ia memprediksi, penerbangan maskapai tersebut bakal normal setidaknya dalam 3 bulan ke depan.

Sementara itu, dua anak divisi Merpati dikelola oleh PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA). Kabarnya, PPA bakal mengalokasikan Rp 750 miliar untuk menjalankan anak usaha Merpati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com