Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terseret Rencana The Fed, IHSG Ditutup Tenggelam 122,48 Poin

Kompas.com - 20/03/2014, 16:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan hari Kamis (20/3/2014) terjerembab ke zona merah, sebesar 122,48 poin atau 2,54 persen di posisi 4.698,97.

Sejumlah sentimen negatif menyelimuti lantai bursa pada hari ini dan mempengaruhi laju indeks. Selain aksi ambil untung, rencana Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunganya pada tahun depan membuat investor berancang-ancang meninggalkan lantai perdagangan di emerging market. Kondisi itu menyebabkan terjadinya aksi jual yang cukup masif.

Hal itu setidaknya juga tecermin dari bursa di kawasan Asia Pasifik yang kompak memerah pada penutupan sore hari ini. Bahkan, indeks Hang Seng menyentuh level terendah dalam delapan bulan terakhir di 21.182,16.

Volume perdagangan hari ini tercatat sebesar 5,89 miliar lot saham senilai Rp 7,22 triliun. Hanya ada 61 saham yang diperdagangkan menguat. Selebihnya, 258 saham melemah dan 60 saham stagnan.

Saham-saham yang memberikan turnover negatif terbesar pada perdagangan hari ini antara lain BMRI (Rp 9.350), ASII (Rp 7.550), BBNI (Rp 4.765), SMGR (Rp 15.300) dan ADHI (Rp 2.830).

Seluruh indeks sektoral juga memerah akibat sentimen negatif yang muncul di bursa. Agribisnis (-0,68 persen), pertambangan (-1,88 persen), industri dasar (-3,41 persen), aneka industri (-3,58 persen), konsumer (-1,79 persen), properti (-3,23 persen), infrastruktur (2,46 persen), keuangan (-3,07 persen), perdagangan (-1,5 persen) dan manufaktur (-2,72 persen).

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada hari ini juga melemah terhadap dollar AS sebesar 0,83 persen menjadi Rp 11.407 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com