Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Belum Ada yang Ekspor Mineral Mentah Selama Triwulan I

Kompas.com - 23/04/2014, 14:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -Sepanjang triwulan I-2014, belum ada perusahaan tambang yang bisa mengekspor hasil tambangnya seiring dengan pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.6/PMK.011/2014 mengenai bea keluar progresif.

"Sebetulnya bea keluar yang untuk ekspor itu bukan untuk revenue (penerimaan) negara. Itu alat penekan atau pemaksa agar mereka (pengusaha tambang) bangun smelter," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat, ditemui di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Hidayat mengatakan pihaknya tak memiliki wewenang untuk mengontrol implementasi bea keluar dan kadar mineralnya. "Saya hanya ditugasi membuat spek untuk industrinya (smelternya)," kata dia.

Saat ini Kementerian Perindustrian mencatat ada lima perusahaan tambang yang tengah merealisasikan pembangunan smelter. Menurutnya, beberapa diantaranya ada pula yang berinvestasikan modal asing (PMA).

Hidayat menambahkan, ada dua smelter di Bintan, dua di Sulawesi, dan satu di Kalimantan. "Saya bilang ke Kementerian ESDM dari 55 itu ada 5 yang riil membangun, termasuk Freeport," ujarnya.

Sementara itu saat ditanya mengenai garansi dari Kementerian Perindustrian agar bea keluar bisa diturunkan, Hidayat tak memberikan jawaban jelas. Dia hanya memastikan, jika smelter sudah dibangun, maka bea keluar tak lagi dikenakan.

"Bea keluar tidak ditargetkan untuk mencari tambahan pendapatan, itu untuk memaksa orang yang mau ekspor supaya kapok, supaya tidak lagi mengekspor mineral mentah makanya dikasih bea keluar tinggi," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com