Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Sebut Peretas Bloomberg Bukan dari Kubu Prabowo

Kompas.com - 20/06/2014, 21:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bos Grup MNC, Hary Tanoesoedibjo angkat bicara soal pemborongan saham yang disebutkan atas nama investor "Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta".

Ditemui sebelum Dialog Kadin dengan Capres-Cawapres, Hary Tanoe mengatakan siapapun bisa melakukan tindakan tersebut. Namun dia yakin itu bukan dari kubu Prabowo. "Bisa intel, bisa siapapun masuk ke sistem. Tujuannya merusak. Karena mereka tahu saya ada di kubunya Prabowo," katanya, di Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Dia mengaku mendapatkan kabar tersebut karena ada laporan. "Terus saya cek di Bloomberg, betul ada tulisannya seperti itu. Saya somasi Bloomberg, kemudian mereka cek, ternyata sistemnya di hack," jelas HT.

Akibat kejadian tersebut, Bloomberg sudah meminta maaf. Namun, dia tetap menyayangkan kejadian tersebut. "Jadi politik ini sudah di luar hal yang wajar. Sampai meng-hack sistem. Intinya supaya kita jatuh. Mereka tahu dengan sistem begitu semua investor bisa lihat, tujuannya supaya saya jatuh. Bahaya sekali," katanya.

Namun ketika ditanya, akankah pihak HT maupun Prabowo-Hatta mencari tahu pelaku peretasan, dia mengatakan akan sulit. "Saya bisa coba cari tahu. Saya bisa lapor polisi, tapiini kejadian bisa di luar negeri. Artinya ada oknum-oknum canggih yang bermain. Yang jelas bukan dari kubu Prabowo," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com