Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2014, 10:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini media sosial menjai arana untuk memasarkan produk, khususmya oleh usaha-usaha kecil. Akan tetapi, menarik perhatian pelanggan untuk membeli produk lewat media sosial bukan hal yang mudah.

Nah, bagaimana agar iklan produk anda yang dipasang pada media sosial dapat menarik calon pelanggan untuk membeli? Berikut beberapa informasi yang dapat anda simak. Pertama, dalam memasarkan produk lewat media sosial, ada baiknya anda memperoleh banyak followers, sehingga produk anda dapat dikenal.

Akan tetapi, jangan hanya menjaring followers. Anda juga harus menjaga mereka agar tidak "kabur."

"Ketika anda memiliki followers, pastikan anda merespon mereka. Anda akan memperoleh followers baru lebih cepat jika mereka melihat anda meluangkan waktu. Jika anda ingin lebih cepat, anda bisa beriklan di Facebook," kata konsultan pemasaran Erica Douglas, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (11/9/2014).

Namun demikian, lebih baik anda memiliki followers yang tak terlalu banyak tapi secara teratur membeli produk anda dibandingkan ribuan followers tapi tak peduli dengan produk anda. Disinilah anda harus cermat membina mereka. Kedua, setelah anda memilih satu platform untuk beriklan, pasti akan muncul banyak pertanyaan dari calon pelanggan.

Pertanyaannya, seberapa sering anda harus memposting dan konten seperti apa yang menarik? Lampu kuning bagi usaha kecil yang beriklan lewat media sosial. Menurut Rachel Kneen, salah satu anggota tim sosial media di O2, satu alasan orang-orang berhenti melihat satu brand adalah lantaran terlalu sering posting.

"Untuk usaha kecil, saya tidak akan posting lebih dari 5 kali seminggu di Facebook. Tapi untuk Twitter, saya pikir anda harus memasang paling tidak konten per hari," ujar Kneen.

Ketiga, akan muncul pertanyaan apakah anda dapat posting hal yang sama di media sosial yang berbeda. Managing Director Social Media Search Adam Gordon memperingatkan anda untuk hati-hati dalam hal ini.

"Beberapa konten anda akan sesuai untuk seluruh kanal media sosial, tapi beberapa tidak. Saya hampir tidak akan pernah posting konten yang sama di Facebook dan LinkedIn. Tapi, saya akan posting semuanya di Twitter," ungkap Gordon.

Anda dapat mengetahui lebih banyak mengenai pemasaran, periklanan, dan media dengan menjadi partisipan dalam ajang Asia Pacific Media Forum (APMF) di Nusa Dua, Bali pada 18 hingga 20 September 2014.

Pakar-pakar dan praktisi ketiga bidang tersebut akan hadir sebagai pembicara dan anda dapat memperluas jaringan dengan sesama para pelaku. Kunjungi situs APMF 2014 di www.apmf.com/2014/ untuk memperoleh informasi lebih lanjut sekaligus mendaftarkan diri anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com