Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Listrik Tahun Depan Diusulkan Lebih Rendah

Kompas.com - 15/09/2014, 11:54 WIB
|
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com - Subsidi listrik tahun berjalan pada 2015 diusulkan lebih rendah dari subsidi listrik dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2014.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral et interim Chairul Tanjung dalam rapat pembahasan asumsi makro 2015 dengan Komisi VII DPR RI menyatakan, subsidi listrik tahun berjalan 2015 diusulkan sebesar Rp 68,96 triliun. Usulan tersebut berdasarkan perhitungan pertumbuhan konsumsi listrik sebesar 9 persen. Dengan demikian, diperkirakan konsumsi listrik tahun depan mencapai 216,6 TWh (terrawatthours).

"Biaya pokok produksi Rp 1.813 per KWh(kilowatthour). Asumsi subsidi listrik sudah termasuk adjustment (penyesuaian) pada 1 Januari 2015 bagi pelanggan yang subsidinya sudah dicabut pada 2014," papar Chairul, di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/9/2014).

Dalam APBN Perubahan 2014, subsidi listrik ditetapkan sebesar Rp 85,75 triliun. Hingga Juli 2014, realisasi subsidi listrik sudah mencapai Rp 51,75 triliun. Dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI pada 3 Juli 2014 lalu, disepakati subsidi listrik antara Rp 64,78 triliun hingga Rp 79,08 triliun.

Selain subsidi listrik, dalam rapat tersebut Chairul juga menyampaikan usulan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Sebagaimana nota keuangan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, subsidi BBM diusulkan tetap 48 juta kiloliter.

"Mari kita bersepakat asumsi yang diusulkan cukup realistis. Pemerintah akan tetap bekerja keras melakukan pengedalian, dan agar tepat sasaran," sambung Chairul.

Adapun subsidi LPG 3 kilogram dalam APBN 2015 diusulkan sebesar 5.766 juta ton. Sementara itu, lanjut Chairul, dalam rangka mendukung diversifikasi dan memperbanyak penggunaan energi bersih, pemerintah mengusulkan subsidi BBN sebesar Rp 2.000 per liter, serta subsidi LGV sebesar Rp 1.500 per liter.

Usulan subsidi BBN dan LGV sama dengan APBN Perubahan 2014.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+