Salah satu yang vokal dalam rapat tersebut adalah Effendi Simbolon, anggota F-PDIP Komisi VII DPR RI. Usulan ini lebih tinggi dari yang diusulkan pemerintah dalam nota keuangan yakni 845 mbopd.
Menteri ESDM ad interim, Chairul Tanjung dalam rapat tersebut menjelaskan, pemerintah tetap mematok konservatif lifting minyak bumi dalam APBN 2015. Meskipun ada perbedaan pendapat, rapat akhirnya menyepakati lifting 900 mbopd. "Lifting minyak bumi disepakati 900 mbopd," ujar Ketua Komisi VII Milton Pakpahan.
Menanggapi target lifting yang lebih tinggi tersebut, anggota Komisi VII Satya Wira Yudha menyerahkan realisasinya pada pemerintahan baru. "Angka 900.000 bph untuk lifting minyak kan muncul dari PDI P. Makanya kami serahkan pada pemerintah untuk memenuhi," kata dia ditemui usai rapat.
Satya optimistis target tersebut dapat dicapai, lantaran declining ratio turun dari 18 persen menjadi 5 persen. "Maka harusnya capaiannya lebih dari 845 mbopd," imbuh dia.
Anggota lain, Dito Ganinduto menjelaskan, kenaikan target lifting dimaksudkan agar ada effort dari pemerintah baru. "Kita sudah terbebani dengan subsidi, sehingga kita memerlukan tambahan pendapatan. Apalagi pemerintah telah berjanji untuk memangkas peraturan-peraturan yang ada di sektor energi dan mineral," jelas Dito.
Sebelumnya, DPR telah mengusulkan lifting minyak bumi sebesar 900 mbopd, namun pemerintah memilih konservatif di angka 845 mbopd. Dito mengatakan, DPR melihat seharusnya dengan peraturan di sektor migas yang lebih sederhana, produksi pun bisa meningkat.
"Kawan-kawan PDI-P mengusulkan 900 mbopd, maka kita setuju, karena butuh pendapatan yang lebih besar," tukas Dito.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.