Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDIP Ngotot Lifting Minyak 900 MBOPD , Fraksi Lain Beri Dukungan

Kompas.com - 15/09/2014, 22:29 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) dalam rapat kerja antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (15/9/2014) ngotot asumsi produksi minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 mencapai 900.000 barel per hari atau 900 mbopd.

Salah satu yang vokal dalam rapat tersebut adalah Effendi Simbolon, anggota F-PDIP Komisi VII DPR RI. Usulan ini lebih tinggi dari yang diusulkan pemerintah dalam nota keuangan yakni 845 mbopd.

Menteri ESDM ad interim, Chairul Tanjung dalam rapat tersebut menjelaskan, pemerintah tetap mematok konservatif lifting minyak bumi dalam APBN 2015. Meskipun ada perbedaan pendapat, rapat akhirnya menyepakati lifting 900 mbopd. "Lifting minyak bumi disepakati 900 mbopd," ujar Ketua Komisi VII Milton Pakpahan.

Menanggapi target lifting yang lebih tinggi tersebut, anggota Komisi VII Satya Wira Yudha menyerahkan realisasinya pada pemerintahan baru. "Angka 900.000 bph untuk lifting minyak kan muncul dari PDI P. Makanya kami serahkan pada pemerintah untuk memenuhi," kata dia ditemui usai rapat.

Satya optimistis target tersebut dapat dicapai, lantaran declining ratio turun dari 18 persen menjadi 5 persen. "Maka harusnya capaiannya lebih dari 845 mbopd," imbuh dia.

Anggota lain, Dito Ganinduto menjelaskan, kenaikan target lifting dimaksudkan agar ada effort dari pemerintah baru. "Kita sudah terbebani dengan subsidi, sehingga kita memerlukan tambahan pendapatan. Apalagi pemerintah telah berjanji untuk memangkas peraturan-peraturan yang ada di sektor energi dan mineral," jelas Dito.

Sebelumnya, DPR telah mengusulkan lifting minyak bumi sebesar 900 mbopd, namun pemerintah memilih konservatif di angka 845 mbopd. Dito mengatakan, DPR melihat seharusnya dengan peraturan di sektor migas yang lebih sederhana, produksi pun bisa meningkat.

"Kawan-kawan PDI-P mengusulkan 900 mbopd, maka kita setuju, karena butuh pendapatan yang lebih besar," tukas Dito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTPN Jadi Bank Kustodian

BTPN Jadi Bank Kustodian

Rilis
Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Whats New
4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

Whats New
Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Whats New
50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com