Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN: Petral Lebih Banyak Ruginya....

Kompas.com - 19/11/2014, 19:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mendukung rencana pengkajian ulang anak perusahaan Pertamina, Petral. Rini menilai, Petral selama ini lebih banyak merugikan negara sehingga perlu dilakukan evaluasi total terhadap Petral.

“Kalau saya lihat sih banyak ruginya,” ujar Rini di Istana Kepresidenan, Rabu (19/11/2014).

Menurut Rini, ia bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said memiliki pandangan yang sama terkait keberadaan Petral. Untuk menindaklanjuti ini, Tim Reformasi Tata Kelola Migas sedang melakukan investigasi.

“Tentunya kami menunggu dari apa, dari tim Pak Faisal, yang tujuannya kan bagaimana kita memperbaiki sistem secara total. Oleh karena itu, apa namanya kita akan yakin, kita merasa hasilnya yakin akan yang terbaik," kata Rini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengintruksikan agar keberadaan anak perusahaan Pertamina, Petral dikaji total oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin oleh Faisal Basri. Pemerintah bahkan menegaskan akan menutup Petral setelah hasil investigasi keluar.

"Arahan Beliau (presiden), meminta Menteri BUMN dan Menteri ESDM untuk melakukan review secara menyeluruh PT Petral. Gunanya untuk meyakinkan pegelolaan PT Petral dilakukan secara transparan dan akuntabel serta digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa," kata Menteri ESDM Sudirman Said di istana kepresidenan, Rabu (19/11/2014).

Sudirman mengatakan, apabila Petral ternyata tak memberikan manfaat bagi negara, pemerintah membuka peluang untuk menutup Petral. "Maka dibuka kemungkinan, kalau bisa ditutup, ya ditutup. Tapi terlebih dulu dilakukan review," katanya.

Pelaksanaan kaji ulang ini akan dilakukan oleh tim reformasi tata kelola migas. Tim itu diberi waktu untuk bekerja selama 6 bulan. Pekan depan, kata Sudirman, tim akan berangkat ke Singapura.

"Pekan depan, tim akan berangkat ke Singapura diskusi dengan manajemen Pertamina. Pekan depan juga, saya dan ibu Rini (Menteri BUMN) akan mendapat laporan awal," ucap dia.

Petral merupakan anak perusahaan Pertamina yang berbasis di Singapura. Petral berfungsi sebagai pelaksana tunggal tender impor minyak ke Indonesia. Banyak pakar mengkritik keberadaan Petral lantaran dianggap memonopoli pengadaan minyak ke Indonesia yang berpengaruh atas harga. Pembekuan Petral kerap disebut-sebut langkah memberantas mafia di sektor migas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com