Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian Ikan Melibatkan Mantan Pejabat

Kompas.com - 10/12/2014, 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku kejahatan perikanan disinyalir melibatkan oknum aparat penegakan hukum, oknum pejabat di lingkup pengawasan, hingga mantan pejabat. Jaringan mafia itu mulai dari proses perizinan, praktik kejahatan perikanan, penyidikan perkara, hingga proses peradilan.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan periode 2007-2010 Aji Sularso kepada Kompas, di Jakarta, Selasa (9/12), mengemukakan, keterlibatan oknum aparat dan pejabat itu sangat nyata dalam kejahatan perikanan sebagai pihak yang melindungi dan membekingi pelaku kejahatan. Oknum tersebut berada di lingkup instansi penegakan hukum hingga peradilan perikanan.

”Saya sudah membuktikan sendiri ada keterlibatan oknum dalam jaringan mafia perikanan. Oleh karena itu, pemberantasan mafia kejahatan perikanan tidak cukup dengan penenggelaman kapal ilegal, tetapi juga pembenahan sistem,” kata Aji.

Jaringan mafia tersebut memiliki akar kuat, baik dari negara asal kapal ilegal maupun Indonesia. Hal itu turut dipicu oleh stok ikan di daerah tangkapan (fishing ground) negara-negara lain yang mulai habis, sedangkan Indonesia masih menjanjikan sehingga menjadi daya tarik penangkapan ikan ilegal.

Modus kejahatan kapal ikan ilegal di tingkat perizinan antara lain berupa pemalsuan dokumen persyaratan perizinan, seperti sertifikat pengalihan kepemilikan (bill of sale) dan surat keterangan penghapusan kapal (deletion certificate) bagi kapal yang dibeli atau diperoleh dari luar negeri.

”Modus kejahatan berupa memperlancar proses perizinan kapal sekalipun tidak memenuhi persyaratan atau dokumen tidak lengkap karena tekanan dari atas (pejabat),” katanya.

Permainan oknum aparat dapat berlangsung pada saat patroli pengawasan. Modusnya, patroli pengawasan sengaja tidak beroperasi untuk memberikan keleluasaan bagi kapal pencuri ikan. Selain itu, kapal ikan asing ilegal yang ditangkap sering kali dilepaskan kembali oleh oknum aparat karena arahan pimpinan.

Aji menambahkan, jaringan mafia perikanan juga masuk ke ranah pengadilan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam perbincangan dengan Kompas, beberapa waktu lalu, mengakui ada keterlibatan oknum aparat, pejabat, mantan pejabat di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga mantan pejabat yang ikut menikmati pencurian ikan di perairan Indonesia.

Sementara itu, dua kapal ikan berbendera Papua Niugini yang ditangkap Kapal Republik Indonesia Abdul Halim Perdana Kusuma di sekitar perairan Maluku diperkirakan tiba di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon, Jumat mendatang.

”Dua kapal itu sedang digiring ke Lantamal Ambon dan diperkirakan tiba Jumat pagi. Kami telah menyiapkan tim untuk menyelidiki kapal-kapal tersebut,” kata Kepala Dinas Penerangan Lantamal IX Ambon Mayor Laut (E) Eko Budimansyah. (FRN/ONG/SAN/EDN/LKT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com