Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seknas Jokowi: Mudah-mudahan Jonan Dilempar Telur Busuk!

Kompas.com - 07/01/2015, 17:20 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua kelompok relawan yang bernama Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Muhammad Yamin, memberikan kritik pedas terhadap sikap dan tindakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan yang cenderung emosional, terutama saat melakukan investigasi terhadap jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.

Menurut Yamin, tidak sepantasnya seorang menteri marah-marah dan tiba-tiba membuat kebijakan pembatasan tarif bawah maskapai penerbangan yang justru memperkeruh situasi. (Baca: Jonan "Tiadakan" Tiket Murah agar Maskapai Lebih Peduli Keselamatan)

"Jadi menteri bukan marah-marah. Masa mau menghapus low cost. Mudah-mudahan besok dia dilempar telur busuk," ujar Yamin, dalam sebuah diskusi, di Balai Sarwono, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (7/1/2015).

Menurut Yamin, di tengah suasana duka yang dirasakan keluarga penumpang AirAsia QZ8501, seharusnya Jonan tidak mengeluarkan kebijakan "aneh-aneh" yang justru membuat masyarakat menjadi semakin bingung. (Baca: Menteri Jonan Marahi Direktur AirAsia)

Misalnya, kata dia, ialah kebijakan Jonan tentang pembatasan tarif bawah maskapai penerbangan. Jonan seakan-akan ingin mengatakan bahwa kecelakaan yang menimpa AirAsia disebabkan harga tiket yang murah.

"Yang dia ingin katakan bahwa karena tiket murah, pesawat lalu tidak dirawat. Padahal, kita juga belum tahu apa penyebabnya," kata Yamin.

Menurut Yamin, sikap Jonan yang seperti itu justru tidak membantu Presiden Jokowi dalam menjalankan pemerintahan. Jika gaya Jonan dalam bekerja masih tetap emosional, Yamin meminta agar Jonan sebaiknya segera keluar dari Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla.

"Ya, kalau bisa keluarlah dari kabinet, mengundurkan diri," kata Yamin.

Dalam kesempatan yang sama, kelompok relawan Jokowi lainnya, yakni Jokowi Advance Social Media Volunteers (Jasmev), tidak sependapat dengan pernyataan Yamin.

Koordinator Jasmev, Kartika Djoemadi, mengatakan, sikap jonan yang "nyentrik" justru dibutuhkan di dalam pemerintahan Jokowi-Kalla. Menteri-menteri Jokowi, kata dia, harus memiliki karakter dalam menjalankan tugas agar bisa mengimbangi kinerja Jokowi yang juga dianggap "out of the box" dalam memimpin pemerintahan.

"Kalau menteri-menterinya biasa-biasa saja, dia akan tenggelam dengan berita Jokowi. Jonan dengan karakter emosional, dia bekerja dengan cepat. Kalau dia emosional, Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta) pun juga demikian. Itu yang menjadi kekuatan pejabat publik," kata Kartika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com