Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Peluang Peningkatan Ekspor Masih Jauh

Kompas.com - 13/02/2015, 14:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah disebabkan faktor-faktor eksternal. Bukan untuk disesali, dia bilang, Indonesia harus bisa mengambil peluang dari pelemahan rupiah untuk mendorong ekspor.

Sayangnya, Rachmat mengaku untuk memanfaatkan peluang ini nampaknya masih agak sulit. "Hanya memang kalau produk yang berbahan baku dalam negeri itu bisa kita dorong. Tapi memang tidak mudah karena masalahnya banyak sekali," kata Rachmat di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (13/2/2015).

Salah satu masalahnya yaitu bagaimana meningkatkan daya saing di pelabuhan. Rachmat mengatakan, banyak cost yang menciptakan biaya menjadi lebih tinggi. "Ini harus kita petakan lebih dahulu sebelum mendorong ekspor," imbuh dia.

Lagi pula, dia menambahkan, kalaupun digenjot ekspor saat ini, nilai kontrak yang disepakati adalah enam bulan silam atau bahkan setahun yang lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, melemahnya nilai tukar mata uang garuda bukan karena faktor domestik. "Domestik kita semua baik, jauh lebih baik. Anggaran kita jauh lebih sehat, inflasi lebih terkontrol. Semua indikator domesitk dalam kondisi baik," ucap Sofyan di Kantor Kemenko Bidang Perkonomian, Jumat.

Dia menuturkan, beberapa faktor eksternal yang menekan nilai tukar rupiah yaitu membaiknya ekonomi Amerika Serikat, serta permainan para spekulan dengan isu ekonomi Yunani. "Bagi para spekulan, isu Yunani sudah lama ada, tapi diangkat kembali untuk menggerakkan pasar, karena pasti ada yang profit taking," jelas Sofyan.

Hal yang demikian itu, sebut dia adalah di luar kontrol pemerintah. Namun, Sofyan menilai, seharusnya pelemahan rupiah ini bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekspor. "Harga minyak sawit rendah, tapi rupiah melemah, ini justru bagus untuk ekspor. Begitu juga dengan pertanian, dan manufakturing," kata dia.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan ini berhasil bangkit, dan menguat di bawah level Rp 12.800 per dollar AS. Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ini dibuka menguat ke posisi Rp 12.742 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada Rp 12.802 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com