Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/02/2015, 14:31 WIB
Suhartono

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com
- Meski stok beras nasional saat ini hanya 1,4 juta ton dan sudah dikurangi dengan 300.000 ton beras rakyat miskin (raskin) ke masyarakat, Wakil Presiden Jusuf Kalla menjamin bahwa jumlah stok itu tidak mengkhawatirkan.
 
"Stok beras nasional akan tetap aman. Waktu saya (Ketua Bulog), stok nasional hanya 500.000 ton, kondisi kita tetap aman," ujar JK di Makassar, Sulawesi Selatan, sebelum terbang ke Jakarta, Sabtu (28/2/2015) siang.
 
Sebelumnya, mengakhiri kunjungan kerjanya, JK meninjau gudang beras Perum Bulog di Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, Sulsel. Dalam kunjungan mendadak itu, JK disambut Kepala Divisi Regional Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat M Jawas.
 
JK yang datang bersama istrinya, Mufidah Kalla, ingin melihat pasokan beras di Makassar terkait kelangkaan beras yang menyebabkan kenaikan harga beras sampai 30 persen. Sulsel termasuk sentra beras nasional yang stoknya juga didistribusikan ke 22 daerah lainnya.
 
Menurut JK, pasokan beras raskin itu tidak akan mengganggu ketersediaan cadangan beras nasional.

"Sebab, bulan depan sudah panen," katanya lagi.
 
JK menjamin bahwa panen bulan depan yang tinggal sehari lagi di sejumlah daerah sudah dihitung mencapai 3 juta ton beras.

"Jadi, kalau mau diambil sampai 500.000 ton hingga 600.000 ton, aman-aman saja itu stok," tambah JK.
 
Tentang harga beras, JK mengatakan, jangan sampai membebani masyarakat yang digunakan untuk hidupnya sehari-hari tetapi juga jangan sampai merugikan para petani yang memproduksinya di sawah.
 
"Saya sudah bilang tadi (di gudang beras Bulog), kalau harganya terlalu rendah, itu akan justru merugikan petani. Karena petani dapat apa kalau lebih rendah dari harga pokok pembelian (HPP) Bulog yang Rp 6.200 per liter? Tetapi juga jangan mahal-mahal. Setidaknya Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per liter sudah cukup bagus lah itu," ujarnya.
 
Namun, menurut Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, HPP Perum Bulog yang hanya Rp 6.200 per liter sebaiknya diubah dan dinaikkan lagi agar petani dapat menikmati hasil panennya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com