Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri Ragukan Penghitungan Harga Premium

Kompas.com - 04/03/2015, 09:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri meragukan penghitungan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium sudah sesuai dengan pasar minyak dunia.  Ia mengatakan, kenaikan harga minyak dunia pada bulan lalu memang membuat harga premium naik dari Rp 6.700 jadi Rp 6.900 untuk Jawa, Bali, dan Madura.

"Harga minyak selama Februari naik, namun apakah penghitungan Premium itu wajar?" kata Faisal di Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Menurut dia, mafia migas masih bisa melakukan aksinya akibat harga jual premium yang fluktuatif. Faisal mencontohkan denan dengan perbedaan harga (pembelian crude oil untuk BBM non subsidi RON 92) yang hanya Rp 200.

"Trader dan mafia untungnya dari situ," katanya.

Faisal pun menyatakan, sebenarnya tim sudah menawarkan penghapusan premium, karena BBM yang memiliki kandungan RON 88 itu sudah tidak ada di pasar minyak dunia.

"Kan premium sudah tidak ada di pasar," ujar Faisal. (Adiatmaputra Fajar Pratama)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com