Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Thailand Tak Sekadar Manufaktur Otomotif

Kompas.com - 05/05/2015, 18:56 WIB


KOMPAS.com - Hubungan bilateral perdagangan antara Indonesia dengan Thailand menyambut Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC) 2015 bakal kian beranjak tak sekadar pada bidang manufaktur otomotif. Namun, mesti diakui, industri suku cadang kendaraan tetap menjadi topik utama kerja sama.

Hal ini bakal terlihat pada pergelaran pameran Thailand Week 2015 yang dimulai besok, Rabu (6/5/2015). Pelaksana pameran yang akan berlangsung hingga Minggu (10/5/2015) ini adalah Thai Trade Center. Secara rinci, pameran akan dibuka dengan Forum Bisnis dan Kerja Sama Jaringan pada Rabu (6/5/2015) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Kemudian, pameran produk dan budaya Thailand diselenggarakan pada Jumat (7/5/2015) sampai dengan Minggu (10/5/2015) di Mall Emporium Pluit, Jakarta.

Thai Trade Center sudah menggelar pameran sejak 2012. Pameran ini adalah penyelenggaraan kali kedua. Kali ini ada lima pembicara dari Thailand dan enam pembicara dari Indonesia pada forum bisnis. "Akan ada lebih dari 40 perusahaan Thailand ikut serta pada pameran kali ini," kata Direktur Thai Trade Center Jakarta Vilasinee Nonsrichai.

Melalui forum tersebut, Thai Trade Center berharap meningkatkan perdagangan dan investasi di ASEAN dan menghilangkan segala penghalang perdagangan dan hambatan non-tarif antara negara-negara ASEAN. Demi kesuksesan kerja sama antara kedua negara, tahun ini Thai Trade Center Jakarta berencana menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dalam hal kerja sama perdagangan dan investasi.

Sebagaimana disebutkan di atas, industri suku cadang kendaraan masih menjadi topik utama. Catatan terkini Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan nilai ekspor Thailand untuk sektor otomotif periode Januari-Februari 2015 ada di angka 312 juta dollar AS. Sampai dengan 2014 berakhir, ekspor suku cadang kendaraan asal Thailand ke seluruh dunia menyentuh angka 24.548 juta dollar AS.

Namun demikian, pada pameran tersebut, bisnis bilateral selain industri suku cadang kendaraan juga menjadi perhatian penting. Bisnis itu adalah fesyen, aksesoris, kerajinan tangan berkualitas, dan dekorasi. Tak juga ketinggalan adalah bisnis produk makanan dan minuman. Sasaran jumlah pengunjung selama pameran adalah 3.000 orang.

Di kawasan ASEAN, Thailand adalah mitra dagang terpenting ketiga Indonesia. Meski, pada Februari 2015, perdagangan Indonesia masih defisit sebesar 337,8 juta dollar AS dari Thailand.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com