Kendati begitu, President & General Manager Total Hardy Pramono mengatakan, saat ini masih terlalu dini bagi Total untuk memberikan komitmen terhadap keputusan apa pun atau besaran partisipasi.
"Namun kami siap untuk berbuat yang terbaik guna mencapai suatu kesepakatan," kata Hardy melalui keterangan resmi, diterima Kompas.com, Jumat (10/7/2015).
Hardy menuturkan, diskusi dengan Pertamina sebagai langkah dimulainya era baru kerjasama kedua perusahaan. Dia juga bilang, Total bertujuan untuk tetap menghadirkan keahlian demi memastikan kelanjutan operasi bagi keuntungan negara, Indonesia.
"Tentu saja hal ini tergantung pada terms and conditions yang akan disepakati pasca diskusi," ucap Hardy.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan secara resmi, pemerintah mengambil keputusan untuk menyerahkan 100 persen pengelolaan Mahakam kepada Pertamina, untuk kemudian dilakukan sharedown dengan pembagian 30 persen untuk Total dan Inpex Corporation, serta 70 persen untuk Pertamina dan Pemerintah Daerah Kaltim.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.