Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-kebakaran, AP II Diminta Ubah Desain Bandara Soetta

Kompas.com - 11/07/2015, 21:33 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengungkapkan, audit Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) pasca-kebakaran di JW Lounge Terminal 2E minggu lalu sudah rampung. Hasilnya, Angkasa Pura II dinilai memanfaatkan lokasi yang seharusnya tak dipergunakan untuk lahan komersial. "Lounge yang terbakar itu, dalam desain awal bandara tahun 1985, itu tempat lalu lalang orang. Sehingga tidak ada sprinkle-nya (alat pemadam kebakaran otomatis) dan sebagainya," ujar Jonan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (11/7/2015).

Lebih lanjut kata dia, Kemenhub pun sudah meminta AP II untuk segera melakukan perubahan desain bangunan sehingga memenuhi keamanan terutama terdapat alat pemadam kebakaran otomatis. Jonan bilang waktu yang diberikan kepada AP II hanya tiga bulan untuk mendesain ulang bagian dari terminal tersebut. "Kita sudah kasih waktu tiga bulan kalau tidak sesuai harus ditutup atau redesain ulang," dia.

Saat ditanya sanksi apa yang akan diberikan apabila selama tiga bulan AP II tak melakukan perbaikan desain terminal tersebut, Jonan mengatakan siap menurunkan besaran Passenger Service Charge (PSC) sehingga pendapatan AP II bisa menurun. Menurut Jonan audit tersebut tak cuma memeriksa Bandara Internasional Soekarno-Hatta saja.  Ada sepuluh bandara yang diperiksa terkait berbagai fasilitasnya. "Ada sepuluh bandara saya periksa. Sudah kami sampaikan secara tertulis kepada operator bandara, dan akan kami panggil untuk tindakan lebih lanjut," kata mantan bos PT KAI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com