Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2015, 13:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, terpuruknya nilai tukar mata uang Garuda bukan disebabkan oleh kondisi di Yunani.

Sebagaimana diberitakan, meski Yunani telah menerima dana talangan, nilai tukar rupiah melorot ke level terendah sejak 1998. (Baca: Hari Ini, Rupiah Sempat Sentuh Rekor Terendah sejak 1998).

"Rupiah itu terkena pressure semua mata uang karena ada sinyal bahwa Fed akan menaikkan rate-nya sebelum akhir tahun. Itu yang dijadikan spekulasi oleh investor mata uang saat ini," kata Bambang saat ditemui seusai halalbihalal di kantornya di Jakarta, Senin (27/7/2015).

Bambang lebih lanjut menyatakan, meski melorot, nilai tukar mata uang rupiah malah menguat terhadap mata uang euro dan dollar Australia. "(Rupiah) ini melemahnya terhadap dollar AS karena memang dollar AS dijadikan save heaven oleh para investor," sambung dia.

Pemerintah, sebut Bambang, tetap mengupayakan agar terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak memberatkan dunia usaha. "Kalau dilihat menguat terhadap mata uang lain, barangkali kita harus memikirkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap dollar AS," ucap Bambang.

Mengawali pekan, nilai rupiah terhadap dollar AS kembali melemah. Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di Bank Indonesia, rupiah berada di level 13.453 per dollar AS, Senin ini. Rupiah melemah tipis 0,03 persen dibanding posisi akhir pekan lalu, Jumat (24/7/2015) yang berada di level 13.448.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com