Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Proyek 46.000 Km Transmisi Listrik Harus 100 Persen Dalam Negeri

Kompas.com - 30/07/2015, 19:23 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar pengadaan 46.000 kilometer transmisi listrik sepenuhnya menggunakan produk dalam negeri serta melibatkan pelaku industri lokal. PT PLN selaku garda terdepan proyek ini diminta membeli komponen transmisi dari produsen dalam negeri.

"PLN harus siapkan semua bahan dari industri dalam negeri, tidak boleh ada satu pun impor, harus industri dalam negeri. Baja dari Krakatau Steel, kabel-kabel dari pabrik kabel dalam negeri, dia punya komponen dari komponen dalam negeri, juga fabrikasi harus industri dalam negeri," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Demikian juga dalam proses pemasangan transmisi. Kalla meminta PT PLN melibatkan kontraktor-kontraktor menengah di daerah-daerah. Kalla yakin pengusaha dalam negeri mampu membuat komponen transmisi, merakit, hingga mengerjakan pemasangan.

"Teknologinya sudah dikuasai oleh PLN dan juga industri dalam negeri sendiri, bukan hal yang baru. Oleh karena itu maka PLN sudah punya pengalaman panjang dan banyak perusahaan, puluhan perusahaan dalam negeri yang sudah menguasai teknologi, oleh karena itu harus diwajibkan industri totalnya dalam negeri," ujar Kalla.

Mengenai kemungkinan pemerintah mengutamakan BUMN lainnya untuk menggarap proyek ini bersama PLN, Kalla menyampaikan bahwa perusahaan mana pun boleh terlibat asal sanggup menyediakan permintaan PLN. Kendati demikian, pemerintah tetap mengedepankan perusahaan yang dinilai punya pengalaman di bidangnya.

"Sehingga kita yakin untuk transmisi 46.000 Km itu dapat dilaksanakan dalam waktu lima tahun pas. Kalau perlu lebih cepat dengan sistem yang memenuhi syarat tadi itu," kata Kalla.

Meskipun mengutamakan kekuatan dalam negeri, Wapres tak memungkiri jika pemerintah belum mampu mandiri dalam hal pendanaan. Terbuka kemungkinan proyek ini menggunakan sumber dana dari luar negeri.

Secara terpisah, Direktur PLN Sofyan Basir menyampaikan bahwa total biaya yang diperlukan untuk membangun 46.000 Km transmisi listrik ini hampir Rp 200 triliun dalam lima tahun.

"Sebagian dari luar, sudah ada dari JICA (Japan International Cooperation Agency), sudah dalam bentuk plafon. Sebagian lagi dari  lokal, dana sendiri, dan sebagian PMN (penyertaan modal negara). Kalau dihitung Rp 40 triliun per tahun, gampang lah kalau Rp 40 triliun, bank lokal saja satu bank bisa biayai Rp50 triliun," ujar Sofyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com