Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alokasi Dana ke Daerah Naik Rp 117 Triliun, Pemda dan Kepala Desa Harus Siap “Belanja”

Kompas.com - 16/08/2015, 16:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Staf Khusus Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Arif Budimanta menegaskan, pemerintah daerah termasuk di dalamnya kepala desa harus siap dalam menyerap APBN 2016 yang dialokasikan untuk daerah sebesar Rp 782,2 triliun.

Dana sebesar itu terdiri dari anggaran transfer ke daerah sebesar Rp 735,2 triliun, dan dana desa sebesar Rp 47 triliun. Dana sebesar Rp 735,2 triliun terdiri dari dana perimbangan sebesar Rp 710,8 triliun, dana insentif daerah sebesar Rp 5 triliun, dan dana otonomi khusus dan dana keistimewaan DIY sebesar Rp 19,5 triliun.

“Desanya harus siap (belanja). Makanya atas dasar itu, kita minta Kementerian/Lembaga yang menangani seperti Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Kemendagri, Pemda mempercepat asistensi kepada desa,” kata Arif ditemui usai diskusi, Minggu (16/8/2015).

Dengan adanya asistensi ini, diharapkan tidak terjadi perlambatan dalam penggunaan anggaran. Asistensi dilakukan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dan selanjutnya dari pemerintah daerah ke perangkat desa.

“Kita harapkan per 1 Januari 2016, semuanya sudah bisa dikerjakan sesuai rencana,” ucap Arif.

Arif mengatakan, untuk kali pertama dana APBN yang dialokasikan ke daerah lebih besar ketimbang anggaran Kementerian/Lembaga. “Ini mencerminkan pembangunan dari pinggir. Kebijakan anggaran kita mulai mengarah dari desa,” ungkap Arif.

Sebagaimana diketahui, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 782,2 triliun untuk ditransfer ke daerah dan dana desa sebagai bentuk implementasi kebijakan fiskal. Dana tersebut naik Rp 117,6 triliun dibandingkan yang ada dalam APBN Perubahan 2015 yang sebesar Rp 664,6 triliun.

Menurut Presiden RI Joko Widodo, dana untuk daerah itu lebih besar Rp 1,8 triliun ketimbang alokasi belanja Kementerian/Lembaga yang hanya Rp 780,4 triliun.

“Dana ke daerah itu difokuskan untuk mengurangi kesenjangan antara kota dan desa, serta untuk mendukung kemandirian desa,” kata Jokowi, Jumat (14/8/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com