Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hary Tanoe Anggap Pertemuan dengan Jokowi Tidak Efektif Rampungkan Masalah

Kompas.com - 24/08/2015, 19:20 WIB
Icha Rastika

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Pengusaha Hary Tanoesoedibjo menilai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan para pengusaha yang digelar di Istana Bogor, Senin (24/8/2015), hanya menghasilkan wacana. Ia menilai pertemuan itu tidak efektif karena tak menghasilkan solusi konkret.

"Menurut saya cuma wacana akhirnya yang dihasilkan, kurang konkret, karena saat ini Indonesia perlu solusi yang cepat," kata Hary Tanoe seusai pertemuan dengan Presiden di Istana Bogor.

Sore ini, Jokowi mengumpulkan 25 pengusaha dari berbagai perusahaan untuk membahas situasi ekonomi terkini. Dalam pertemuan itu, Jokowi tidak banyak menceritakan soal kondisi ekonomi saat ini. Namun, dia menjelaskan bahwa hari ini dia sudah mengumpulkan para gubernur, kepala kepolisian daerah, dan kepala kejaksaan tinggi untuk sama-sama menggenjot penyerapan belanja pemerintah pusat dan daerah.

Selain Hary Tanoe, hadir para petinggi perusahaan besar, seperti Indofood, Lippo, Gudang Garam, Recapital, Corpindo, Vale Indonesia, Astra Agro, Indo Tambang Raya, Kalbe Farma, Adaro Energy, United Tractors, Indocement, Unilever Indonesia, dan Astra.

Hadir pula Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani, Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, dan para menteri kabinet kerja. Para pimpinan BUMN, seperti dari PGN, Garuda Indonesia, Pertamina, Antam, Adhikarya, BTN, Wika, PP, Jasa Marga, dan Telkom Indonesia, juga turut dalam pertemuan itu.

Menurut Hary Tanoe, Presiden dan jajaran menteri dalam pertemuan sore tadi menyampaikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia tidak seburuk apa yang digambarkan media selama ini. Presiden meminta usulan dari para pengusaha dalam mengatasi kondisi perekonomian yang lemah ini.

Kepada Presiden, bos Grup MNC menyampaikan saran agar pertemuan dengan para pengusaha sedianya dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil sehingga lebih efektif. Pertemuan yang digelar sore ini ia nilai terlalu besar, mengingat pengusaha yang diundang dari berbagai latar belakang.

"Harusnya dibuat pertemuan yang lebih kecil, tiga atau empat dibuat satu kelompok sehingga lebih spesifik karena setiap perusahaan, setiap pihak yang diajak bicara, itu kan kepentingannya lain-lain. Apa yang disampaikan sehingga bisa dikontribusikan, bicaranya lebih mikro sehingga bisa action oriented," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com