Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Ekonomi AS Kuat, Harga Minyak Mentah Melonjak 10 Persen

Kompas.com - 28/08/2015, 07:23 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia melonjak lebih dari 10 persen pada Kamis (27/8/2015) waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah data pertumbuhan AS yang kuat mengangkat kepercayaan tentang ekonomi dan pengguna bahan bakar minyak terbesar di dunia itu.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober melompat 3,96 dollar AS menjadi berakhir pada 42,56 dollar AS per batrel di New York Mercantile Exchange.

Sementara untuk patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik 4,42 dollar AS menjadi menetap di 47,56 dolar AS per batrel di perdagangan London.

Kedua kontrak WTI and Brent ditutup naik 10,3 persen dari penyelesaian Rabu.

Harga minyak AS telah berada pada atau dekat tingkat terendah enam setengah tahun sepanjang pekan, dengan WTI ditutup di bawah 40 dollar AS pada Senin lalu untuk pertama kalinya sejak 2009 dan tinggal di posisi tersebut hingga Rabu.

Reli terjadi setelah Departemen Perdagangan melaporkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 3,7 persen pada kuartal kedua, jauh di atas estimasi awal naik 2,3 persen.

Pertumbuhan periode April-Juni terutama didorong investasi, belanja pemerintah pusat dan daerah serta belanja konsumen yang lebih tinggi daripada yang dilaporkan dalam estimasi awal.

"Data benar-benar membangunkan orang tentang fakta bahwa negara itu (AS) sedang meningkat dan permintaan akan menjadi lebih baik," kata Carl Larry dari Frost & Sullivan.

"Kami sedang melihat banyak permintaan di sana, pertumbuhan ekonomi telah menguat. Kami sedang melihat banyak angka yang menunjukkan tanda-tanda reaksi positif," tambahnya.

Angka ekonomi AS yang kuat juga menambah momentum terhadap reli pasar saham global, mengangkat bursa-bursa yang telah mengalami kerugian triliunan dollar AS dalam sebuah gejolak selama pekan lalu.

Para analis mengatakan, kontrak minyak juga diuntungkan dari faktor-faktor teknikal setelah perdagangan baru-baru ini membuat komoditas dalam keadaan oversold dan lama bertahan di bawah tingkat psikologis 40 dollar AS per barrel.

"Para pembeli yang telah mundur, sekarang melangkah kembali masuk," kata Tim Evans, analis pada Citi Futures.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com