Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Kita Akan Bikin Monaco-nya Asia

Kompas.com - 09/09/2015, 14:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyampaikan, pemerintah berencana untuk meningkatkan kegiatan ekonomi dari sektor pariwisata dalam lima tahun mendatang. Salah satu destinasi wisata yang menarik perhatian Rizal ialah Danau Toba.

Dia mengatakan kawasan tersebut akan dikembangkan seperti Monaco. "Ini akan kita jadikan Monacco-nya Asia. Tapi pengelolaan pariwisatanya tidak bisa diserahkan ke Bupati/Gubernur, karena tidak akan fokus," kata dia dalam rapat Badan Anggaran DPR RI, Jakarta, Rabu (9/9/2015).

Dia menjelaskan, pemerintah akan membuat Badan Otoritas yang berwenang mengembangkan kawasan Danau Toba, sebagaimana yang ada di Pulau Bali. Langkah pertama, pemerintah akan membersihkan Danau Toba, dan selanjutnya akan menanamkan dan mengundang investasi untuk membangun infrastruktur seperti jalan, listrik, serta internet.

"Akan dibuka 10 tender hotel, 4 Nasional, 2 BUMN, dan 4 asing. Model pengembangan kawasan ini seperti di Hongkong dan Singapura," jelas Rizal.

Diperkirakan kebutuhan dana untuk pengembangan Danau Toba mencapai 500 juta dollar AS. Di samping mengembangkan kawasan real estate di Danau Toba, pemerintah juga akan mengelola manajemen usaha kecil di sana. "Jangan biarkan kompetisi bebas. Kita akan kelola," ucap Rizal.

Selain pengembangan kawasan Danau Toba, ada empat lokasi lain yang akan digarap yakni Lombok, Flores, DKI Jakarta, dan Kepulauan Seribu. Dalam RUU APBN 2016, Kementerian Pariwisata diusulkan mendapat alokasi pagu anggaran sebesar Rp 5,643 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com