Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimotori Sektor Perkebunan, IHSG Ditutup Menguat 0,66 Persen

Kompas.com - 09/09/2015, 16:37 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (9/9/2015) seiring dengan menghijaunya bursa regional.

Meski dibayangi aksi jual oleh investor asing, pemodal domestik menjadi menopang laju indeks sepanjang perdagangan hari ini. Sementara itu, saham-saham sektor perkebunan menjadi motor penguatan indeks hari ini.

Pukul 16.00, IHSG ditutp naik sebesar 28,68 poin atau 0,66 persen di posisi 4.347,27. Sebanyak 169 saham diperdagangkan menguat, 112 saham melemah dan 84 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5,27 miliar lot saham senilai Rp 4,83 triliun.

Saham-saham yang mendorong penguatan IHSG adalah BBRI (Rp 9.925), TLKM (Rp 2.730) dan ASII (Rp 6.100). Sementara itu, saham-saham yang membebani indeks adalah PGAS (Rp 2.455), BMRI (Rp 8.700), BBNI (Rp 4.665) dan TBIG (Rp 6.500).

Adapun saham-saham yang menjadi top gainers adalah JPRS (Rp 186), GOLD (Rp 310), KBLI (Rp 100), EMDE (Rp 200), AALI (Rp 17.300), LSIP (Rp 1.190) dan IIKP (Rp 850).

Dari 10 indeks sektoral saham, hanya satu sektor yang melemah dan sisanya menguat. Sektor yang melemah adalah infrastruktur (-0,03 persen).

Di sisi lain, sektor-sektor yang menguat adalah agribisnis (4,9 persen), pertambangan (1,4 persen), industri dasar (0,94 persen), aneka industri (3,18 persen), konsumer (0,23 persen), properti (0,94 persen), keuangan (0,03 persen), perdagangan (0,49 persen) dan manufaktur (1,1 persen).

Bursa di kawasan Asia Pasifik "sumringah" pada sore hari ini. Indeks Nikkei225 bergerak cukup kencang dan berakhir naik hingga 7,71 persen di posisi 18.770,51. Sementara itu indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 4,1 persen di level 22.131,31 dan bursa Shanghai mengakhiri perdagangan di zona positif dan ditutup menguat 2,29 persen menjadi 3.243,09.

Seiring dengan menguatnya bursa, nilai tukar rupiah pada hari ini juga turut menguat terhadap dollar AS. Pada sore hari ini, mata uang Garuda diperdagangkan di Rp 14.261 per dollar AS atau naik 0,13 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com