Kembali ke jahe, lanjut Pak Kades Ali Akbar, tahun depan yang tinggal empat bulan lagi akan menjadi titik awal meningkatkan kualitas jahe. Caranya, jahe segar akan diubah dahulu menjadi produk minuman semisal minuman jahe merah. "Ini kan lebih awet dan harganya bagus," kata pria yang berhasil menamatkan pendidikan Strata 2 (S2) di bidang magister manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ISN Jakarta ini.
Untuk memuluskan langkah itu, Pak Kades menggandeng mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Makassar. Saat melakukan praktik kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Baji Pamai, para mahasiswa universitas tersebut mengajari warga membuat saus tomat dan saus cabai.
Secara konkret, kata Pak Kades lagi, pihaknya akan memanfaatkan kucuran Dana Desa sebesar Rp 300 juta untuk tahun 2015. "Kami akan menggunakan 50 persen Dana Desa untuk modal usaha," tuturnya sembari menambahkan selain dana sebesar itu, Desa Baji Pamai masih mendapatkan dana Rp 300 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Maros.