Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Gembar-gembor Deregulasi Ekonomi, Mendag Akui Indonesia Tertinggal

Kompas.com - 19/10/2015, 16:47 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengakui Indonesia begitu tertinggal dari negara-negara lain dalam hal kemudahan regulasi di bidang ekonomi. Bahkan kata dia, dengan Vietnam saja Indonesia masih tertinggal.

"Saya lihat secara umum, kita (Indonesia) ketinggalan sekali. Terasa sekali. Jadi sekarang kita baru gembar-gembor deregulasi," ujar Thom begitu sapaan akrabnya di acara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jakarta, Senin (19/20/2015).

Dia melanjutkan, dibeberaoa negara lain misalnya Turki dan Vietnem, pembahasan deregulasi di sektor ekonomi sudah cukup lama dilakukan. Deregulasi penting dilakukan lantaran bisa memangkas banyaknya peraturan yang justru menghambat investasi.

Selain deregulasi, Indonesia kata dia juga baru ramai-ramai membahas mengenai sistem satu pintu atau national single window.

Sementara beberapa negara, ucap dia, sudah memulai sistem tersebut dari 4 tahun yang lalu. Seperti diketahui, belum lama ini pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang salah satunya fokus kepada deregulasi disektor ekonomi secara besar-besaran.

Tercatat ada 134 aturan menjadi fokus pembenahan agar tak menghambat pertumbuhan ekonomi.

Meski banyak dikritik karena tak kongkrit, paket kebijakan itu dibela Staf Khusus Menteri Keuangan Arif Budimanta.

Dia membantah kalau paket kebijakan deregulasi ekonomi yang beberapa waktu lalu dikeluarkan pemerintah disusun asal-asalan. Menurut dia, paket kebijakan itu disusun setelah pemerintah memahami persoalan yang terjadi dalam ekonomi Indonesia saat ini.

"Proses pembentukan paket kebijakan ini tidak diawang-awang. Kita bukan lagi memahami keadaan, tapi harus mengubah keadaan. Kita sudah cukup memahami keadaan. Blusukan itu memastikan sudah terjadi enggak perubahan itu.Itu filosofinya," ujar Arif dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Lebih lanjut, kata dia, meski kebijakan itu baru dikeluarkan, tapi ada sebagian kebijakan dalam paket ekonomi itu yang sudah berjalan. Karena paket kebijakan tersebut merupakan pelengkap dari paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah beberapa bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com