Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Akan Revaluasi Aset pada Tahun Ini

Kompas.com - 23/10/2015, 16:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah resmi menelurkan kebijakan fiskal baru terkait penilaian kembali aktiva tetap.

Salah satu perusahaan yang merespons positif kebijakan ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Senior VP Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, manajemen akan segera mengajukan permohonan untuk mendapatkan potongan pajak itu.

Dengan demikian, pihaknya bisa mendapatkan potongan pajak menjadi hanya 3 persen.

"Kami akan kejar itu, dan kalau bisa peningkatan aset sudah bisa kelihatan di buku akhir 2015," kata dia kepada Kontan, Jumat (23/10/2015).

Dengan demikian, bank pelat merah ini bisa meningkatkan modal dan lebih leluasa memberikan kredit tahun depan.

Rohan menuturkan, saat ini total nilai aktiva tetap Bank Mandiri sekitar Rp 7 triliun.

Menurut hitungannya, jika revaluasi dilakukan dengan menggunakan dasar nillai jual obyek pajak (NJOP), maka aset perseroan akan meningkat menjadi Rp 45 triliun-Rp 50 triliun.

Dengan demikian, ada selisih sekitar Rp 38 triliun hingga Rp 43 triliun.

Selisih ini akan berbuntut pada penambahan tingkat modal perseroan.

"Jadi, kami tidak perlu rights issue atau PMN (penyertaan modal negara) untuk tambah modal," imbuh Rohan.

Namun, Rohan belum bisa memastikan apakah revaluasi akan dilakukan secara parsial atau keseluruhan.

Pasalnya, hal itu masih dikaji karena harus disesuaikan dengan arus kas perusahaan.

Bank Mandiri tampaknya memang antusias untuk melaksanakan revaluasi aset.

Maklum, perusahaan ingin meningkatkan portofolio kredit infrastruktur yang memiliki nilai proyek jumbo.

Jika modal tidak besar, maka bank akan terbentur pada ketentuan batas maksimal pemberian kredit (BMPK). (Amailia Putri Hasniawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com