JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya membangun iklim usaha yang sehat kembali dibumikan. Di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia sepakat mencegah praktik persaingan usaha yang tak sehat bagi perekonomian. "Fokus kita ini bersama dengan teman-teman Kadin untuk melakukan pencegahan terjadinya praktik dalam persaingan itu. Karena tujuan kita untuk mendorong supaya ekonomi kita menjadi sehat, seperti yang disebutkan, kompetitif, mempunyai daya saing," ujar Ketua KPPU Syarkawi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Di tengah perkembangan ekonomi saat ini, perilaku monopoli dan oligopoli cenderung meningkat. Akibatnya, persaingan tak sehat pun terjadi dalam ekonomi Indonesia. Kadin sebagai wadah para pengusaha pun menyadari potensi monopoli dan oligopoli dalam ekonomi kian besar.
Oleh karena itu, Kadin akan berupaya mensosialisasikan pencegahan perilaku yang tak sehat dalam dunia usaha tersebut. "Persaingan itu sebetulnya baik, tapi persaingan yang tidak sehat itu loh yang harus kita upayakan agar tidak terjadi karena akan menimbulkan monopoli, oligopoli atau malpraktek cara-cara dagang yang tidak baik," kata Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto.
Diharapkan dengan kerja sama KPPU dan Kadin, pelemahan ekonomi yang saat ini terjadi tak melemahkan daya saing Indonesia di pasar global. Apalagi, Masyakarat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata. Tahun depan, MEA akan berlaku.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.