Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi PGN di Amerika Serikat Masih Sesuai dengan Rencana

Kompas.com - 11/11/2015, 13:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyatakan investasi pada aset hulu di blok gas serpih, Fasken Eagle Ford, Amerika Serikat masih sesuai dengan rencana.

Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen PGN M Wahid Sutopo menyatakan, saat ini produksi shale gas di Fasken dalam kondisi baik dan sesuai dengan rencana awal.

Adapun volume produksi gas di negara bagian Texas tersebut mencapai sekitar 180 juta hingga 190 juta kaki kubik.

"Produksi untuk yang di Fasken baik, masih sesuai dengan rencana. Berjalan sesuai rencana," ujar Wahid di Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Lebih lanjut, Wahid menjelaskan bahwa area produksi di Fasken sudah terhubung dengan jaringan pipa yang sudah ada.

Selain itu, ada pula sistem yang mengatur pengaliran dan distribusi gas ke pelanggan akhir, yakni sektor Industri. Selain itu, Wahid pun menampik anggapan bahwa kinerja keuangan investasi di Fasken tidak terlalu baik.

"Kalau (kinerja keuangan) yang di Fasken bagus. Tidak ada masalah karena harga gasnya di sana masih jauh di atas harga keekonomiannya," terang Wahid.

Nilai akuisisi Fasken mencapai 175 juta dolar AS, yang dibayarkan kepada Swift Energy sebagai pengelola gas. Dari 175 juta dolar AS tersebut, PGN memberikan 125 juta dolar AS sebagai pembayaran tunai dan 50 juta dolar AS diberikan untuk pengembangan.

Pada akhir 2013 tercatat bahwa cadangan blok tersebut mencapai 87,6 juta barel oil eqivalent. Adapun area aset di Fasken mencapai 8.300 acre dengan status saat ini sudah berproduksi.

Menurut data dari PGN, kontrak akan selesai pada tahun 2050 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com