Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan Kapasitas Bandara Soekarno-Hatta Bisa Terkendala Sengketa Lahan

Kompas.com - 12/11/2015, 17:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan khawatir pembebasan lahan proyek perluasan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) bisa menjadi berlarut-larut.

Sebabnya, dikabarkan ada lima desa seluas 860 hektare yang akan digusur sebagai dampak perluasan bandara.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata menuturkan, apabila terkendala, tentu saja peningkatan kapasitas bandara internasional terbesar di Indonesia itu bakal terganggu.

"Pasti (terganggu). Ini kan bagian dari proses peningkatan. Kalau peningkatan itu bisa dilakukan, pasti ada penambahan kapasitas," ucap Barata di kantornya, Jakarta, Kamis (12/11/2015).

Meskipun begitu, Barata mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, perluasan Bandara Soetta merupakan kewenangan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selalu pemegang saham PT Angkasa Pura II.

"Kalau bandara itu milik BUMN, yang menangani BUMN itu sendiri. Bukan di kami. Kalau Kemenhub adalah bandara-bandara di luar BUMN," imbuh Barata.

Lebih jauh, Barata mengatakan, realisasi perluasan Bandara Soetta akan menambah jumlah slot time penerbangan. Akan tetapi, dia bilang sejauh ini belum ada maskapai yang mengicar atau ancang-ancang mengajukan penambahan slot time.

Sebagai informasi, ada lima desa di wilayah Kosambi dan Teluk Naga yang akan digusur, dampak perluasan landasan pacu ketiga Bandara Soetta.

Head of Secretary and Legal PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi menuturkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait pembebasan lahan kepada warga.

Dalam sosialisasi itu, AP II juga menyampaikan mekanisme pembayaran uang ganti rugi.

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, untuk mencegah adanya masalah sosial, pihaknya menyarankan agar pengelola Bandara Soetta tidak hanya memberi ganti rugi berupa uang.

"Saran saya, warga yang terdampak juga dikasih rumah tinggal, direlokasi, selain ganti rugi. Penggusuran di sana kan beda dari yang di Jakarta. Mereka itu sudah di sana sejak lama," tutur Zaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Investor Terus Bertambah, Bappebti Bareng Industri Kawal Ekosistem Aset Kripto

Whats New
Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Catat, Ini Rincian Batas Minimal Nilai UTBK untuk Daftar PKN STAN 2024

Whats New
Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Pemerintah Temukan SPBE Kurang Isi Tabung Elpiji 3 Kg, Ini Tanggapan Pertamina

Whats New
Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Pemerintah Bayar Kompensasi Listrik ke PLN Rp 17,8 Triliun

Whats New
Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Adaro Energy untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Allianz Utama Kumpulkan Premi Bruto Rp 803,52 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Hampir 70 Persen Gen Z Memilih Jadi Pekerja Lepas, Apa Alasannya?

Whats New
Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Tingkatkan Peluang Ekspor UKM, Enablr.ID Jadi Mitra Alibaba.com

Whats New
Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Whats New
Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Pertagas Gelar Pelatihan untuk Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat Penyangga IKN

Whats New
PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi 'Blockchain'

PLN EPI dan Universitas Telkom Kembangkan Teknologi "Blockchain"

Whats New
Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Whats New
Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Dorong UMKM Naik Kelas, Kementerian BUMN Gelar Festival Jelajah Kuliner Nusantara

Whats New
Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com