Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Bareng Teman? Ini yang Harus Diperhatikan

Kompas.com - 03/01/2016, 22:46 WIB

Menentukan bisnis
Dengan memperhatikan potensi dan kemampuan masing-masing pihak, Anda dan teman Anda bisa memutuskan bisnis apa yang cocok untuk dijalankan. Tentu saja, akan lebih baik jika bisnis yang dijalankan sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh orang yang berniat berbisnis.

"Risiko gagalnya jadi lebih kecil karena memang sudah punya keahlian di bisnis tersebut," kata Fauziah Arsiyanti, perencana keuangan dari Fahima Advisory.

Atau pebisnis juga bisa memilih menjalankan bisnis yang menjadi keahlian salah satu pendiri. "Lebih mudah kalau ada salah satu pihak yang kompeten di bisnis yang akan dijalankan," sebut Cak Eko.

Selain itu, jangan lupa perhatikan juga potensi pasar bisnis yang akan dijalankan. Meskipun Anda dan teman Anda memiliki keahlian dalam bisnis yang Anda pilih, tetapi bila potensi pasarnya tidak menjanjikan, tentu lebih baik Anda pertimbangkan ulang rencana menjalankan bisnis tersebut.

Pembagian modal
Pembagian modal merupakan salah satu hal yang penting dibicarakan bila hendak mendirikan bisnis bersama teman.

Pembagian setoran modal dari semua pendiri harus ditetapkan secara tegas di awal. Sebab, ini bisa mempengaruhi kepemilikan saham masing-masing pihak di bisnis tersebut. Kepemilikan saham ini yang nantinya akan menentukan besar dividen yang diterima masing-masing pendiri bisnis tersebut.

Tentu saja, idealnya, besar modal yang disetor saat pertama kali memulai bisnis dibagi sama rata antarpendiri. "Tapi pembagian modal bisa juga tergantung komitmen yang disepakati," jelas Cak Eko.

Misalnya, dua pendiri sepakat menyetor modal uang masing-masing 50 persen. Sementara satu pendiri lagi tidak menyetor modal uang, namun ditugasi mengelola bisnis karena memiliki keahlian menjalankan bisnis tersebut.

Yang perlu diingat juga, jangan menggunakan dana kebutuhan keluarga untuk disetor sebagai modal usaha. Idealnya, gunakan dana lebih yang memang ditujukan untuk investasi. Dengan demikian, keuangan keluarga tidak terganggu.

Untuk mencegah risiko timbulnya masalah di kemudian hari, ada baiknya para pendiri bisnis membuat perjanjian terkait pembagian modal ini, hingga pembagian keuntungan nantinya.

"Bisa dibuat perjanjian kerjasama yang berisi kesepakatan-kesepakatan soal pembagian modal, tugas, hak dan kewajiban yang ditandatangani di atas materai," sebut Cak Eko.

Bila usaha semakin berkembang, para pendiri bisa menambah setoran modal. Setiap kali terjadi penambahan modal, ada baiknya perjanjian yang dibuat di awal tadi diperbarui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com