"Kami beranikan diri swasta 100 persen dan itu ternyata perjuangannya sulit sekali. Namun, show must go on," ujar Hanggoro dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Hanggoro yang juga mantan Direktur Lalu Lintas Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan, dalam Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), peran swasta dalam proyek pembangunan infrastruktur sangat besar ketimbang pemerintah, yakni 70 persen.
Dalam MP3EI pula, dia mengatakan, rencana proyek kereta cepat sudah ada, tetapi dengan rute Jakarta-Surabaya, bukan Jakarta-Bandung. Namun, karena melihat ada celah bisnis, pihak swasta tertarik menggarap KA cepat Jakarta-Bandung.
Menurut dia, hal itulah yang menjadi latar belakang pihaknya untuk berinvestasi menggarap proyek kereta senilai 5,5 miliar dollar atau setara Rp 76,4 triliun (kurs Rp 13.900 per dollar AS).
Seperti diberitakan, meski proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah dimulai pada 21 Januari 2016 lalu, berbagai perizinan hingga kini belum dikeluarkan oleh pemerintah, yakni oleh Kementerian Perhubungan. Izin yang belum dikeluarkan meliputi izin usaha, izin pembangungan, dan izin operasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.