Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuti Nurhayati, dari Buruh menjadi Pengusaha Sukses

Kompas.com - 08/02/2016, 16:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tuti Nurhayati tidak pernah membayangkan bisnis bonekanya bisa sebesar saat ini.

Usaha boneka lucu yang diberinya nama Zhovy Toys kini sudah merambah berbagai kota di Indonesia.

Bahkan Tuti pernah memamerkan koleksinya hingga ke Negeri Jiran Malaysia.

Tuti menceritakan, sebelum memulai bisnis, ia bekerja sebagai pegawai di sebuah pabrik boneka milik investor asal Korea Selatan, tepatnya pada tahun 1995.

Lima tahun kemudian, Tuti memutuskan untuk keluar dan mendirikan bisnis boneka miliknya sendiri.

Tuti tidak ingin selamanya menjadi pegawai. Ia ingin mandiri sekaligus membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

"Saya sebenarnya mulai usaha sendiri tahun 2000, tapi bisnisnya baru benar-benar jalan sejak 2002," kata Tuti ketika berbincang dengan Kompas.com, Senin (8/2/2016) di Jakarta.

Awalnya, Tuti memasarkan boneka produksinya secara door to door dan di pasar tak jauh dari tempat tinggalnya.

Sakina Rakhma Diah Setiawan Toko Boneka Zhovy Toys milik Titi Nurhayati

Kini, produk boneka seperti boneka beruang Teddy Bear dan boneka satwa kreasi Tuti sudah dipasarkan di Jabodetabek, bahkan hingga ke Batam dan Pontianak.

Tuti saat ini mempekerjakan sekitar 15 orang karyawan yang tak lain adalah rekan-rekannya di pabrik boneka tempat bekerjanya dulu.

Menurut Tuti, salah satu kesulitan menjalankan bisnis boneka adalah kurangnya tenaga terampil untuk menciptakan boneka.

"Membuat boneka itu berbeda dengan menjahit baju. Harus sangat teliti. Makanya sulit mencari tenaga ahlinya," ujar Tuti.

Harga boneka yang dijual oleh Tuti beragam, tergantung ukuran boneka.

Harga Rp 15.000 dipatok untuk boneka berukuran kecil, hingga Rp 200.000 untuk boneka yang besar.

Menjalani bisnis hingga saat ini, Tuti mengaku tidak terlepas dari bantuan pembiayaan dari perbankan.

Sejak tahun 2007 hingga sekarang, Tuti adalah nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Awalnya, ia mengambil fasilitas kredit mikro Rp 5 juta. Saat ini ia menerima fasilitas pembiayaan Rp 150 juta.

Menjadi nasabah perbankan diakui Tuti memberinya berbagai macam manfaat.

Selain memperoleh pembiayaan, Tuti juga memperoleh beragam pelatihan hingga kesempatan untuk mengikuti pameran produk UMKM di berbagai tempat.

"Saya juga pernah diikutsertakan pameran di Malaysia. Sempat ada yang mau memesan, berminat dengan produk saya, tapi kapasitas produksi saya belum bisa memenuhi. Jadi saya sampai sekarang belum bisa ekspor," jelas Tuti.

Tuti menjelaskan, ia kini menargetkan untuk dapat memasarkan produknya hingga ke luar negeri.

Selain itu, ia pun ingin bisnis yang digelutinya saat ini dapat terus berlangsung dan berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com