Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Perbankan di Singapura, Tiga Bank Besar Terancam Kehilangan Modal

Kompas.com - 15/02/2016, 12:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Miliuner Swiss Felix Zulauf memperingatkan bahwa perbankan besar Singapura terancam mengalami penarikan modal (capital outflow) besar-besaran jika ekonomi China tertekan.

Menurut Zulauf, hal itu akan terjadi pada tahun ini. Dia memaparkan estimasinya pada acara tahunan meja bundar Barron.

"Kita berada dalam lingkaran yang akan berakhir dengan krisis. Lingkaran yang dialami China saat ini mirip dengan masalah perumahan di Amerika Serikat pada krisis finansial 2008," kata dia.

Zulauf memperingatkan bahwa keluarnya aliran modal di China akan terus berlanjut. Hal itu mendorong regulator mendevaluasi yuan hingga 15%-20% tahun ini.

Jika ini terjadi, ekonomi Asia yang bergantung pada China, terutama Singapura, akan menderita. Pasalnya, korporasi China akan memotong jumlah impor mereka, sementara perusahaan China dengan jumlah utang besar masuk ke posisi risiko default.

"Saya mengestimasi, hal ini akan mendorong krisis perbankan di Asia, terutama di Singapura dan Hong Kong," tambah dia.

Zulauf mengatakan, Singapura sebelumnya merupakan negara yang memiliki gambaran kuat akan nilai tukarnya, sehingga mendorong banyak investor untuk masuk.

Tapi, Singapura merupakan negara yang paling terpapar dampak melambatnya ekonomi China.

Pinjaman perbankan Singapura meningkat drastis dalam lima hingga enam tahun terakhir, dan saat ini perbankan Singapura mulai kehilangan modal, yang artinya industri perbankan negara tersebut kehilangan deposit, tambah Zulauf.

"Akan terjadi potensi krisis perbankan di Singapura. Saya tidak merekomendasikan menjual saham perbankan Singapura. Dalam hal ini, seorang investor akan mendapat keuntungan dari penurunan harga saham lokal dan penurunan dollar Singapura terhadap dollar AS," papar dia.

Zulauf merupakan pemilik dan presiden Zulauf Asset Management, perusahaan manajemen pengelolaan dana yang berbasis di Swiss. Perusahaan ini mengelola dana 1,68 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 DI Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 DI Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com