Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ungkap "Kesia-siaan" Penggunaan Dana Desa

Kompas.com - 22/02/2016, 18:57 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta anggaran dana desa digunakan secara efisien.

Sebab, pembangunan infrastuktur di desa-desa justru memiliki kualitas yang tidak baik pada 2015 lalu.

Wapres menceritakan pengalamannya mengunjungi salah satu daerah beberapa waktu lalu.

Dalam kunjungan itu, ia ditunjukkan pembangungan jalan dengan panjang 600 meter dan lebar 3 meter.

"Totalnya 1.800 meter persegi, biayanya Rp 430 juta. Artinya per meter persegi sekitar Rp 250 ribu," ujar Kalla saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Desa di Jakarta, Senin (22/2/2016).

Setelah ditunjukkan jalan tersebut, Kalla langsung mencoba melihat kualitas jalan yang dibangun menggunakan dana desa itu.

Ia mengambil sebatang bambu kecil. Kemudian, ia tancapkan bambu tersebut ke jalan tersebut.

Tak disangka, rupanya jalan tersebut tidak memilik kualitas yang baik.

"Sekali korek langsung tanah, tidak ada aspal (tebal). Saya bilang kalau ini gotong royong Rp 150 juta selesai. Jadi kemana itu uang? Apa itu yang dimaksud pembangunan desa? Bukan," kata Wapres.

Menurut Wapres, pemegang anggaran desa harusnya melihat pembangunan dengan asas kemanfaatan.

Bukan hanya melihat pembangun sebatas administratif saja atau sebatas mementingkan anggaran terserap.

Ia meminta Bupati dan Gubernur melihat langsung penggunaan dana desa.

Bila tidak diawasi, bisa jadi ada celah pelanggran hukum pengunaan dana desa.

"Sembilan puluh tujuh persen anggaran sudah diserahkan, apa hasilnya? Itu perlu diketahui secara umum karena asas manfaat yang paling penting untuk pedesaan, bukan asas persentase jumlah serapan dan sebagainya," ucap Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTPN Jadi Bank Kustodian

BTPN Jadi Bank Kustodian

Rilis
Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Whats New
4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

Whats New
Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Whats New
50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com